“Namun, peningkatan harga ini masih terlihat di level perdagangan besar. Belum sepenuhnya diteruskan kepada konsumen. Jadi kita sudah mulai melihat dampaknya,” jelas Margo.
Sedangkan komponen energi memberi andil pada inflasi Mei 2022 sebesar 0,01%. Dengan sumbangan tersebut, komponen energi mencatat inflasi sebesar 0,04% mom pada Mei 2022. Dan bila dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi inflasi sebesar 4,18% yoy.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
Margo menyebut, peningkatan harga komponen energi ini tak setinggi pada April 2022. Pasalnya, pada April 2022 lalu, pemerintah memutuskan untuk mengerek harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax sehingga pengaruh signifikan nampak pada bulan April 2022 dan tidak pada bulan Mei 2022.
Namun, Margo mengapresiasi langkah pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM secara signifikan. Pasalnya, bila harga BBM dilepas mengikuti harga pasar, ditakutkan akan terjadi lonjakan inflasi yang kemudian merembet ke seluruh sektor. [jat]