Menurutnya, industri ini khususnya penghematan biaya listrik, dapat mengurangi emisi karbon, guna mendukung pertumbuhan kinerja usahanya melalui konversi dari daya listrik (PLN) menjadi pemakaian listrik tenaga surya /PLTS (solar energy) dengan sistem On Grid kWh export import ke PLN.
la menjelaskan, program pembiayaan tersebut berbasis pembiayaan modal kerja atau investasi. Sehingga pembayarannya dapat diangsur sampai dengan 48 bulan dengan bunga kompetitif.
Baca Juga:
Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Menjalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023
"Plafon yang kami siapkan sampai dengan Rp 4 miliar bergantung dari jenis spesifikasi dan daya yang dibutuhkan konsumen atau debitur pengguna PLTS" katanya.
Kerja sama ini dipilih, karena Solar Nusantara atau SonusID juga merupakan perusahaan nasional terkemuka untuk PLTS.
Perusahaan ini memiliki reputasi baik di bidang survei, maintenance, dan instalasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Baca Juga:
Percepat Pengembangan EBT, PLN Gandeng Danish Energy Agency
Secara professional dan kompeten, perusaahaan SonusID ini juga bersedia memberi garansi produk mereka selama 12 tahun dan garansi performa hingga 25 tahun.
Adapun Jericho Pratama selaku Head of Business SonusID menyambut positif kerjasama pembiayaan pembelian PLTS ini.
"Koloborasi ini bagi SonusID menjadi kolaborasi strategis sebagai langkah awal untuk masuk ke pasar rumah tangga dan bisnis di Semarang dan Jawa Tengah," kata dia.