Proses validasi inilah yang melibatkan para penambang.
Untuk membuat validasi tanda terima digital ini, para penambang harus memecahkan algoritma yang kompleks. Algoritma tersebut digambarkan seperti soal matematika yang rumit dipecahkan.
Baca Juga:
Pupuk Kebersamaan, Danrem 042/Gapu Pimpin Olahraga Bersama Di Mayonif Raider 142/KJ
Para penambang akan berlomba menjadi orang pertama yang memvalidasi tanda terima digital tersebut untuk mendapat imbalan.
Dalam proses tersebut, semakin banyak penambang yang berlomba, maka semakin banyak energi yang dihabiskan.
Kenapa NFT butuh banyak energi?
Baca Juga:
Kerap Melanggar Jam Operasional dan Melebihi Jumlah Tonase, Aktivitas Angkutan Batubara Dihentikan Sementara
Untuk mencatat NFT dalam blockchain, dibutuhkan energi yang cukup bervariasi bergantung di blockchain transaksi tersebut dilakukan.
Sebagian besar marketplace NFT menggunakan Ethereum sebagai blockchain mereka.
Dihimpun dari NFTexplained, Jumat (27/1/2022) Ethereum menggunakan algoritma konsesus yang membutuhkan banyak energi atau disebut proof of work.