Untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN akan mendatangkan dua mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dual fuel system dari wilayah Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.
“Ada beberapa daerah yang saat ini oversupply secara pasokan sehingga pembangkit tersebut saat ini underutilize. Sehingga ini bisa kita maksimalkan pemanfaatannya untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
4 Desa di Pulau Timor Kini Teraliri Listrik PLN 24 Jam
Dia mengatakan, kolaborasi dan sinergi ini mampu memperkuat ekosistem BUMN.
Apalagi, smelter yang dibangun Antam ini merupakan amanat pemerintah untuk menggenjot produk hilirisasi mineral.
“Kita semua tahu bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Tentunya multiplier effect-nya sangat banyak dari dorongan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan wilayah” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Berhasil Tumbangkan Bandung BJB Tandamata, Jakarta Electric PLN Jaga Asa Tembus Final Four
Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter menjelaskan, smelter merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.
Dengan dukungan listrik PLN, smelter yang sudah selesai dibangun ini akan segera beroperasi penuh.
“Dengan adanya sinergi bersama PLN, smelter ini akan beroperasi pada 2022 ini,” ujar Nico.