WahanaListrik.com | Beberapa orang sempat meragukan keselamatan penggunaan mobil listrik karena kurangnya edukasi tentang cara penggunaaan dan kurangnya tingkat keamanan modul baterai mobil listrik.
Pada 2019 yang lalu terkait mobil listrik Tesla Model 3, dilaporkan meledak setelah mengalami kecelakaan di Moskow, Rusia.
Baca Juga:
Beli Tiket PEVS 2024 di Aplikasi PLN Mobile, Dapat Diskon Tambah Daya Hingga 60 Persen!
Lalu ada Tesla Model S meledak yang akhirnya terbakar di salah satu area parkir di China.
Setelah dianalisa, Tesla menyebut hal itu dipicu oleh salah satu modul baterai, meski begitu pihak tesla tidak menjelaskan secara rinci tentang kejadian tersebut.
Dua kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan baterai di mobil listrik. Serta bagaimana tindakan dan memadamkan jika mobil listrik terbakar, apa yang mesti dilakukan?
Baca Juga:
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pakar penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Evvy Kartini mengatakan, sifat baterai berbeda dengan bensin. Baterai dirancang untuk menyimpan energi, sehingga penanganannya saat terbakar berbeda.
"Baterai adalah media penyimpanan energi, jadi untuk mematikan, baterai harus discharge atau dikosongkan. Jadi kalau dalam keadaan satu baterai terbakar itu seperti petasan. Karena masih ada energi misalkan harus di-discharge dulu," ujar Evvy, Jumat (10/12/2021).
Evvy menyebutkan, analogi seperti ini mirip dengan petasan. Saat mobil listrik terbakar karena baterai meledak, cara memadamkannya tidak cukup menggunakan air, malainkan menggunakan pasir.