Terlebih akses teknologi dan informasi harus dapat memberi pengaruh positif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Karena masuknya (paham radikal) sistematis, pengelolaannya pun harus sistematis. Teknologi diharapkan dapat menjadi bagian mencerdaskan kehidupan bangsa kita," ucap Boy.
Baca Juga:
Isra Mi'raj Cuma Kedok, BNPT Yakin Metamorfoshow di TMII Terkait dengan HTI
"Siapa yang dapat membuat penguatan itu, tentu kita semua," imbunya.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait evaluasi kinerja 2021. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan temuan 600 akun.
Adapun konten dari akun-akun tersebut tentang propaganda, termasuk anti-NKRI.
Baca Juga:
Prabowo Katakan Ia Tak Pernah Balas Pihak yang Fitnah dan Jelekkan Namanya
"BNPT telah melakukan monitoring terhadap situs akun di dunia maya yang berpotensi mengandung paham radikal, berdasarkan monitoring yang dilakukan dengan internal BNPT dikerjasamakan dengan stakeholder, termasuk Kominfo, kami telah mencatat setidaknya ada 600 akun berpotensi radikal dengan rincian konten propaganda 650," kata Boy saat rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (25/1/2022).
Boy merinci sebanyak 409 di antaranya berisi konten informasi serangan.
Selain itu, kata dia, 147 konten bertemakan anti-NKRI.