Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi.
Karena ini sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat, PLN juga terus mengampanyekan electrifying lifestyle. Salah satunya penggunaan kompor induksi.
Baca Juga:
Berhasil Tumbangkan Bandung BJB Tandamata, Jakarta Electric PLN Jaga Asa Tembus Final Four
Tidak hanya konversi ke kompor induksi, PLN juga siap mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik.
Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN sudah membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 50 unit SPKLU. Hingga akhir tahun ini, PLN menargetkan akan ada penambahan 67 unit SPKLU di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Sementara dari sisi memberikan kemudahan untuk masyarakat, PLN berinovasi dengan menciptakan aplikasi Charge.IN yang terintegrasi dengan superapps PLN Mobile. Pelanggan bisa mencari info SPKLU terdekat, juga pengalaman terkait kendaraan listrik lain dalam satu aplikasi saja.
Baca Juga:
Upaya PLN Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan Disambut Antusias Berbagai Pihak
PLN juga bekerja sama dengan ATPM otomotif untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang baru membeli kendaraan listrik. Melalui kerja sama ini, begitu pelanggan membeli mobil maka akan langsung bisa dilayani oleh PLN, mulai dari memasang home charging, sampai dengan layanan menambah daya dan integrasi Charge-IN.
“Kendaraan listrik memiliki mekanisme yang berbeda dengan kendaraan berbasis BBM, 80 persen pengisian daya akan dilakukan di rumah masing-masing pemilik kendaraan. Oleh karena itu, PLN telah menyediakan layanan home charging agar pelanggan tidak perlu khawatir untuk memasang charger di rumahnya dan kehabisan daya listrik untuk kendaraannya. Tambah daya pun diberikan harga spesial 150 ribu untuk 1 phasa hingga daya 11 ribu VA dan 450 ribu untuk 3 phasa hingga daya 16 ribu,” ujar Bob Saril. [Tio]