Dari segi pasokan (supply), hidrogen sendiri masuk sebagai salah satu strategi utama Pemerintah dalam menjalankan peta jalan (roadmap) menuju netral karbon di tahun 2060.
“Strategi utama yang akan dilakukan menuju netral karbon di sisi supplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan secara masif dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro dan panas bumi serta hidrogen,” ungkap Arifin.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa 3 Saksi Termasuk ESDM
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana secara teknis mengungkapkan rencana hidrogen untuk masuk ke sektor industri maupun transportasi.
Pemanfaatan hidrogen ini tidak menggunakan teknologi fuel cell, tetapi memakai teknologi pembakaran internal yang biasa digunakan oleh kendaraan bermotor.
Sementara dari sisi permintaan (demand), pemerintah tengah menerapkan manajemen energi, penggunaan kompor listrik serta mempercepat pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Baca Juga:
Pastikan Pelayanan Arus Balik, PLN Bersama Itjen Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU
Salah satunya dengan menjalin kesepakatan dengan pemerintah Korea mengenai Pilot Project Charging System for Electric Vehicle yang akan menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk teknologi industri sistem charging kendaraan listrik. [Tio]