Bisnis beyond kWh menjadi pemimpin transformasi produk layanan PLN. Sehingga PLN bisa meningkatkan pengalaman pelanggan dan berdampak pada bisnis penjualan non listrik. Sebagai gambaran, Subholding ini memiliki tiga klaster bisnis, yaitu kelistrikan, layanan konektivitas dan layanan IT PLN.
"Ini memberikan ruang improvement yang besar bagi subholding. Pendapatan dari beyond kWh pun naik dua kali lipat," kata Darmawan.
Baca Juga:
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Kenaikan pendapatan ini tidak membuat perseroan berpuas diri. Ke depan, PLN Icon Plus juga diharapkan dapat meningkatkan peluang aliansi strategis, khususnya di bidang teknologi dan pendanaan, serta melakukan manuver bisnis yang lebih lincah untuk mendukung PLN sebagai induk usaha.
"Dengan holding subholding, Core Competency dan Technical Skills, akan jauh lebih fit dan jauh lebih relevan, dalam menghadapi tantangan zaman. Corporate culture juga akan menjadi jauh lebih produktif dan profesional. Transisi Energi pun, akan menjadi lebih terakselerasi," pungkas Darmawan. [JP]