Konsumenlistrik.com I Potensi ekspor listrik ke Singapura bahkan ASEAN dipicu atas adanya pembangunan jaringan listrik ASEAN Grid.
Tentunya itu bisa menjadi peluang terbuka Indonesia untuk melakukan ekspor listrik.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang untuk melakukan ekspor listrik ke negara tetangga Singapura. Tak hanya Singapura, ekspor listrik juga akan dilakukan ke Asia Tenggara (ASEAN).
"Singapura sudah minta sumber energi bersih terbarukan kita yang berasal dari sumber-sumber yang dekat dengan Singapura," terang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, saat Rapat Kerja dengan Baleg DPR.
Arifin menyatakan, permintaan ekspor listrik energi bersih ke Singapura itu tidak terlepas dari tertinggalnya pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara itu khususnya pengembangan solar panel.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kita semua punya itu dan kita akan coba manfaatkan. Kalau memang kita kelebihan, kita bisa ekspor dengan harga yang komersil," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi PLTS mencapai 3.295 Giga Watt (GW). Tercatat, sampai pada akhir tahun 2021 ini, kapasitas terpasang PLTS di Indonesia masih mini atau baru mencapai sekitar 194 Mega Watt (MW).
Potensi ekspor listrik Indonesia ke Singapura bahkan ke ASEAN sepertinya juga tidak terlepas dari terjadinya kelebihan pasokan listrik atau over supply di Indonesia.
PT PLN (Persero) mencatat di tengah permintaan listrik yang menurun, pengembangan akan pembangkit terus mengalami pertumbuhan baik dari megaproyek listrik 35.000 Mega Watt (MW) maupun dari proyek-proyek baru nantinya seperti proyek EBT sebagai bagian dari transisi energi untuk mengejar target netral karbon di tahun 2060. (tum)