Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan target penambahan kapasitas pembangkit listrik hingga tahun 2030 mencapai 40,6 Gigwatt (GW). Untuk mencapai target tersebut pemerintah dan PLN sepakat akan dipenuhi sebagian besar oleh swasta atau Independent Power Producer (IPP).
“RUPTL PLN 2021-2030 saat ini merupakan RUPTL lebih hijau atau greener karena porsi penambahan pembangkit EBT lebih besar daripada pembangkit fosil,” ungkap Arifin.
Baca Juga:
Diduga Oknum Ketua DPD (LSM) Membekingi Judi Mesin Tembak Ikan di Bagan Siapi-api, Kecamatan Bangko
Pembangkit EBT yang akan didorong lebih besar yakni PLTA, PLTM dan PLTMH. Adapun porsinya mencapai 25,6 persen dengan kapasitas 10.391 Megawatt (MW). Kemudian PLTB mendapat porsi 1,5 persen atau sebesar 597 MW. PLT Bio mendapat porsi 1,5 persen atau sebesar 590 MW.
PLTP mendapat porsi 8,3 persen atau sebesar 3.355 MW. PLTS mendapat porsi 11,5 persen dengan kapasitas 4,6 ribu MW. PLT EBT Base mendapat porsi 2,5 persen atau 1.010 MW dan battery energy storage system (BESS) dengan porsi 0,7 persen atau 300 MW.
Selain itu, pemerintah juga menggenjot pengembangan panas bumi. Targtenya, porsi PLTP bisa mencapai 8,3 persen dalam bauran energi dengan total kapasitas 3,3 ribu MW. [ams]