Dari jumlah total Rp 47.093.071.240,- tersebut, pada hari ini yang dilakukan alih status adalah sebesar Rp 33.868.459.240, sebanyak 25 unit tahun 2018 dan 2019
Dadan menjelaskan, saat ini EBTKE juga sedang melaksanakan pembangunan PLTS Terpusat sejumlah 23 unit pada Pos Jaga Batas Negara yang berada di 4 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, NTT dan Papua, dimana 13 unit di antaranya telah dilaporkan selesai terbangun dan telah dimanfaatkan oleh personil TNI yang bertugas, dan sisanya ditargetkan pada minggu ke-2 Desember 2021 seluruh PLTS akan dapat selesai terbangun.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Selanjutnya, Asisten Logistik Panglima TNI Marsda TNI Sujatmiko G.S. menambahkan, Mabes TNI sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, Mabes TNI bisa mengurangi beban tagihan pemakaian listrik dan pos-pos jaga yang terisolir dapat memperoleh penerangan di pos-posnya sehingga prajurit yang sedang bertugas di pos-pos daerah operasi tidak mengalami kesulitan akan kebutuhan listrik.
"Terima kasih dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada Sekjen Kementerian ESDM yang telah meluangkan waktu dan menyambut acara penandatangan BAST Alih Status BMN (Barang Milik Negara) PLTS dari Kementerian ESDM kepada Mabes TNI dengan baik, saya berharap pembangunan PLTS melalui program kerjasama antara Kementerian ESDM dan Mabes TNI ini terus dapat berlanjut sehingga baik di pangkalan sekitar kantor Mabes TNI dan di pos-pos jaga yang belum terpasang PLTS akan dapat dibangun PLTS yang berkelanjutan," tutup Sujatmiko. (tum)