Konsumenlistrik.com I Siapa saja yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi termasuk DME (Dimethyl Ether) dan mobil listrik diminta untuk tidak menghalangi.
Hal itu ditegaskan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Kepada siapa saja oknum pengusaha, oknum pejabat, oknum BUMN dengan transformasi ekonomi ini saya harap minggir. Karena Indonesia harus maju, cukup negara kita dipermainkan," kata Bahlil.
Menurutnya saat ini banyak negara sudah menjajaki mobil listrik. Bahlil pun mengatakan Indonesia bukan hanya main di baterai mobil saja, tetapi juga akan menjajaki pembuatan mobil listrik.
"Vietnam itu mulai bicara mobil listrik. Di Indonesia saya sudah ke Eropa berencana untuk mengakuisisi mobil. Nanti kita tidak hanya pemain baterai tetapi juga kita pemain mobil," jelasnya.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
"Karena negara harus maju. Kami nggak segan-segan untuk maju terus, sebagai bentuk bagi bangsa dan negara. Kalau bicara merah putih sekarang dan nggak punya warna-warna lain untuk kepentingan rakyat dan negara," tegas Bahlil.
Di sela-sela penjelasan transformasi ekonomi, Bahlil juga mengungkap ada oknum yang mencoba menghalangi hilirisasi batu bara menjadi DME (Dimethyl Ether).
"Kementerian Investasi berdasarkan perintah bapak Presiden bekerja sama dengan Menteri ESDM dan BUMN untuk melakukan proses hilirisasi batu bara kalori rendah yaitu DME. Ini salah satu syarat kita keluar dari jebakan pendapatan menengah. Saya ingin mengatakan bahwa ini bukan hal yang gampang. Saya tahu ada yang main-main tidak mau proses ini terjadi," ungkapnya.
Menurutnya, oknum yang tidak setuju dengan proses hilirisasi dan transformasi yang dilakukan Indonesia karena masih menginginkan Indonesia hanya ekspor barang-barang mentah.
"Mereka ingin kita ekspor barang-barang mentah saja," imbuhnya. (tum)