Konsumenlistrik.com I Salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, berhasil mengolah limbah oksigen dari pembangkit listrik menjadi oksigen medis.
Diketahui, proses produksi di Priok Power Generation Operation Maintainance Service Unit (PRO POMU), Jakarta Utara, dapat menghasilkan hingga 2.645 tabung oksigen medis per tahun.
Baca Juga:
Konsisten Jaga Kelestarian Alam, Anak Usaha PLN Raih Penghargaan Anugerah Konservasi Alam dari KLHK
General Manager Indonesia Power Priok PRO POMU, Suparlan menyebut pihaknya membutuhkan waktu 2,5 bulan agar oksigen yang dihasilkan siap dipakai.
"H2 plant yang selama ini produknya H2 (hidrogen), sedangkan yang dulu oksigennya belum kita manfaatkan. Sekarang kita manfaatkan dengan penambahan teknologi, CO-nya (karbon monoksidanya) dihilangkan," katanya, Kamis (18/11/2021).
Lebih lanjut Suparlan menyebut proses pengolahan oksigen dari limbah pembangkit listrik tidak mudah. Karena pihaknya harus menghilangkan CO yang ukurannya sangat kecil dengan katalisator dan zeolit.
Baca Juga:
Konsisten Jaga Kelestarian Alam, Anak Usaha PLN Raih Penghargaan Anugerah Konservasi Alam dari KLHK
"Pengelolaan oksigen dari H2 kurang lebih menunggu presser sekitar 3 jam, sudah mulai produksi oksigen," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin menambahkan oksigen medis merupakan inovasi Indonesia Power di bawah arahan PLN. Dikatakannya, hidrogen plant yang ada di PRO POMU banyak menghasilkan oksigen. Namun selama ini oksigen tersebut hanya dibuang begitu saja. Sehingga kemudian didorong untuk dimanfaatkan untuk membantu masyarakat selama pandemi.
"Ini adalah inovasi kami melihat waktu COVID oksigen sulit. Kami di sini memiliki mesin hidrogen. Selama ini ada produk samping oksigen tapi hanya dibuang ke langit. Atas perintah Erick Thohir, coba kita bantu masyarakat," terangnya.