KonsumenListrik, Jakarta – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi langkah konsumen listrik besar, seperti PT Pakuwon Jati Tbk, dalam membangun pembangkit listrik sendiri berbasis energi terbarukan.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebut bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri atau swasembada energi sekaligus mengurangi emisi karbon.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Rencana PLN Bangun SPKLU Seperti SPBU Demi Percepatan Green Energy
"Langkah yang dilakukan oleh PT Pakuwon Jati Tbk menunjukkan kepeloporan yang patut diapresiasi. Dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), perusahaan tidak hanya mengamankan pasokan listrik tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan lingkungan," ujar Tohom yang juga Pengurus Fisuel Internasional Kawasan Asia - Pasifik itu kepada WahanaNews.co, Senin (23/12/2024).
"Kami berharap perusahaan yang membangun pembangkit listrik sendiri dapat memprioritaskan penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti pembangkit berbasis energi surya, angin, atau biomassa. Ini adalah langkah konkret untuk mendukung transisi menuju energi hijau," tambahnya.
Langkah ini dinilai tidak hanya menguntungkan bagi konsumen besar, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sistem kelistrikan nasional. Dengan beban pasokan yang sebagian dialihkan ke pembangkit mandiri, PT PLN (Persero) dapat lebih fokus dalam melayani kebutuhan listrik untuk sektor rumah tangga dan UMKM.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Alasan Pemerintah Diskon Tarif Listrik Hanya 2 Bulan: Antisipasi Pasca Nataru
"Dengan adanya pembangkit mandiri dari konsumen besar, PLN dapat mengalokasikan sumber daya yang ada untuk kebutuhan listrik masyarakat kecil. Ini adalah win-win solution yang perlu kita dorong bersama," jelas Tohom.
Meski demikian, Tohom mengingatkan bahwa keberhasilan pengembangan pembangkit mandiri ini membutuhkan dukungan regulasi yang jelas dan memadai. Ia berharap pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan yang ingin mengembangkan pembangkit sendiri, terutama yang berbasis energi terbarukan.
"Pemerintah perlu memastikan regulasi yang mendukung, termasuk insentif fiskal dan kemudahan perizinan. Hal ini akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk terlibat dalam pengembangan pembangkit mandiri," tegasnya.
Sebagai organisasi yang fokus pada perlindungan konsumen listrik, ALPERKLINAS berkomitmen untuk mendampingi konsumen besar dalam proses perencanaan hingga pengoperasian pembangkit mandiri.
"Kami siap menjadi mitra strategis bagi konsumen besar untuk memastikan bahwa langkah ini berjalan lancar, sesuai regulasi, dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak," tutup Tohom.
ALPERKLINAS berharap program ini dapat menjadi katalis untuk menciptakan sistem kelistrikan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Diberitakan sebelumnya, PT Pakuwon Jati Tbk untuk komit untuk mengurangi emisi karbon, Royal Plaza baru saja menyelesaikan aktivasi penyambungan daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
PLTS seluas 4.835 meter persegi ini diklaim merupakan PLTS terluas di Jawa Timur untuk kategori pusat perbelanjaan dan telah terpasang dengan kapasitas sebesar 863.5 kWp.
Pengurangan biaya listrik yang diperoleh sekitar 8 persen, yang setara dengan penurunan emisi karbon sekitar 685 ton CO2e setiap tahunnya atau setara penyerapan CO2 lebih dari 1.500 pohon.
Dengan demikian, penurunan emisi karbon dari total PLTS yang ada di mal Pakuwon adalah sekitar 1.648 ton CO2e setiap tahunnya atau penyerapan CO2 lebih dari 3.700 pohon.
Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk Minarto Basuki mengatakan, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan pemakaian energi terbarukan guna mendukung keberlanjutan lingkungan.
Untuk diketahui, PT Pakuwon Jati Tbk merupakan pengembang yang berpengalaman lebih dari 42 tahun dalam mengembangkan dan mengoperasikan properti di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1982 dan tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1989, Pakuwon Jati merupakan pengembang real estat yang terdiversifikasi dengan fokus di Surabaya, Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, Solo, Bali dan Batam.
Portofolio properti utama Perseroan meliputi pengembangan ritel, residensial, komersial dan perhotelan.
Perseroan terintegrasi secara vertikal di seluruh rantai nilai real estat mulai dari akuisisi lahan, pengembangan properti, pemasaran, dan manajemen operasional.
Pakuwon Jati merupakan pelopor konsep Superblok di Indonesia, sebuah pengembangan kawasan terpadu berskala besar yang terdiri dari pusat perbelanjaan ritel, perkantoran, kondominium dan hotel.
Berikut portofolio properti yang dimiliki Perseroan:
• Superblok Gandaria City, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, perkantoran dan hotel)
• Superblok Kota Kasablanka, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel, apartemen dan perkantoran) Somerset Berlian, Jakarta (apartemen servis)
• Blok M Plaza, Jakarta (pusat perbelanjaan ritel)
• Superblok Tunjungan City, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, perkantoran dan hotel)
• Superblok Pakuwon Mall, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel, apartemen, apartemen servis, dan hotel) dan Pakuwon Mall Mansion tahap 4 (3 apartemen) yang sedang dalam masa pembangunan.
• Royal Plaza, Surabaya (pusat perbelanjaan ritel)
• Pakuwon City township (landed residential), Superblok Pakuwon City Mall (pusat perbelanjaan ritel), Amor Tower dan Bella Tower, dan East Coast Mansion tahap 2 (tower ketiga dan hotel yang sedang dalam masa pembangunan), serta apartemen Educity, di Surabaya Timur
Grand Pakuwon township (landed residential) dan Food Junction (Hypermarket, culinary & leisure destination), di Surabaya Barat
• Superblok Pakuwon Mall Bekasi (pusat perbelanjaan ritel) serta 4 apartemen, dan 2 hotel yang sedang dalam masa pembangunan)
• Pakuwon Mall Jogja dan Yogyakarta Marriot Hotel (pusat perbelanjaan ritel dan hotel)
Pakuwon Mall Solo Baru (pusat perbelanjaan ritel) Four Points by Sheraton Bali, Kuta (hotel).
[Redaktur: Amanda Zubehor]