Konsumenlistrik.com | PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama TNI-POLRI melakukan perbaikan infrastruktur air bersih dan instalasi listrik bagi warga di Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Perbaikan jaringan air bersih dan listrik ini mulai dikerjakan pada pertengahan tahun 2021 dan telah rampung pada Desember 2021.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia dari 51 jadi 61 Persen
Kini, warga setempat sudah bisa menikmati fasilitas air bersih dan listrik di kampung mereka.
Warga kampung Waa Banti yang sempat meninggalkan kampung pascagangguan keamanan pun sudah kembali naik ke kampungnya di Distrik Tembagapura.
Diketahui, Waa Banti merupakan sebuah kampung yang berlokasi 5 KM dari area operasi PTFI.
Baca Juga:
Gandeng PLN, Kini Produk Katoda Tembaga Freeport Gunakan Produk Hijau Berdaya Saing Tinggi
Masyarakat di sana dilaporkan sempat mengalami kesulitan air bersih dan listrik pada malam hari, lantaran mayoritas infrastruktur mengalami kerusakan.
"Freeport memberi perhatian dan mendukung pembangunan dan perbaikan fasilitas ini agar masyarakat tetap nyaman tinggal di kampung halamannya," kata Vice President Sustainable Development PTFI, Nathan Kum dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).
Selain itu, Nathan Kum juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah setempat melalui kepala kampung yang telah membantu sosialisasi kepada warga sebelum pekerjaan dimulai. Dia pun turut menyampaikan terima kasih kepada pihak TNI-POLRI yang telah membantu pengamanan selama pekerjaan berlangsung.
Dijelaskannya, selama pembangunan serta perbaikan fasilitas air bersih dan listrik di 2021, PTFI mengeluarkan biaya sebesar USD 500.000 atau lebih dari Rp 7 miliar. Nathan Kum menyebut pihaknya akan terus bersinergi bersama pemerintah daerah dalam hal meningkatkan kesejahteraan warga sekitar wilayah operasi perusahaan.
"Kami berharap perbaikan fasilitas air bersih dan listrik ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di kampung Lembah Waa Banti," tutur Nathan.
Medan Berat dan Cuaca Jadi Tantangan
Dalam memperbaiki infrastruktur air bersih di kampung Waa Banti, PTFI membuat sebuah dam atau bak air di daerah Opitogong, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari perkampungan warga. Pembuatan dam air ini terbilang tidak mudah karena berada di atas bukit. Ditambah dengan kondisi akses jalan yang terjal dan berlumpur.
"Perjalanan para pekerja untuk sampai di dam tersebut membutuhkan minimal 1,5 jam sekali jalan, sehingga ini merupakan tantangan tersendiri," ungkap Group Leader Community Infrastructure PTFI, Rolly Nelwan.
Dia menjelaskan, untuk perbaikan instalasi listrik PTFI melakukan perbaikan generator kapasitas 550 kVA yang berada di area Banti II.
Perbaikan ini mencakup perbaikan semua trafo, pemasangan tiang listrik, serta perbaikan jaringan listrik di dalam rumah warga.
"Banyak sekali jaringan listrik di dalam dan di luar rumah yang rusak sehingga perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang besar," terang Rolly.
Dengan adanya perbaikan instalasi listrik, saat ini warga kampung Waa Banti tidak perlu lagi membeli lilin sebagai sumber penerangan di malam hari.
Selain itu, masyarakat juga tidak perlu menampung air hujan atau pergi jalan cukup jauh ke sungai untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mencuci baju, mencuci tempat makan dan mandi.
Masyarakat pun mengaku senang karena semua fasilitas umum terutama Gereja sudah memiliki listrik sehingga dapat menggunakan pada ibadah Natal dan tahun baru.
Rolly berharap listrik dan air bersih yang telah tersedia di kampung Waa Banti dapat dipergunakan dengan baik oleh masyarakat, dan menjaga fasilitas tersebut dengan baik. Setelah perbaikan ini selesai, lanjut dia, PTFI tetap akan melakukan pemeliharan peralatan bekerja sama dengan kontraktor lokal binaan milik putra asli daerah, yakni PT Makmur Namum dan PT Namor Nin Berdikari Papua.
Adapun untuk pengadaan listrik, PTFI turut menggandeng dengan YPMAK (Yayasan Pemberdayaan Masyarakat suku Amungme dan Kamoro). [tum]