Konsumenlistrik.com | Kayla Mutiara Lombok, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat berhasil memasarkan produknya ke berbagai negara setelah mendapatkan pendampingan lewat program Rumah BUMN (RB).
Dengan omzet hampir mencapai Rp 420 juta, salah satu produk andalan NTB ini telah dinikmati oleh pecinta mutiara hingga ke luar negeri, seperti Hong Kong, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Korea Selatan.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Galeri milik Yulida Samad yang terletak di Jalan Raya Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, memiliki produk unggulan mutiara air laut dan mutiara air tawar. Selain mampu menembus pasar mancanegara, setiap produk yang dipasarkan oleh Kayla Mutiara Lombok telah dilengkapi dengan surat-surat serta sertifikat dari lembaga berwenang.
“Saya berterima kasih kepada PLN atas kesempatan yang diberikan di tahun 2019 lalu, yaitu mengikuti pameran di Korea Selatan. Ini membuka jalan untuk Kayla Mutiara di pasar internasional”, tutur Yuli.
Sebagai anggota dari Rumah BUMN Lombok Barat, Yulida mengaku telah mengikuti berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai salah satu UMKM di Pulau Lombok.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
“Kami banyak mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rumah BUMN Lombok Barat. Banyak sekali jenis pelatihan yang diadakan, mulai dari pemasaran, manajemen keuangan, foto produk, pengelolaan media sosial dan juga manajemen pelanggan,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN NTB Refa Purwati menyampaikan kehadiran RB bagi para pelaku UMKM menjawab tantangan utama pengembangan usaha dalam hal peningkatan kompetensi, peningkatan akses pemasaran dan kemudahan akses permodalan. Melalui RB, PLN berkomitmen, selain terus menjaga keandalan penyediaan listrik, juga akan mendukung pengembangan UMKM di NTB.
“Kami berharap, dengan adanya RB Lombok Barat, UMKM di Lombok dapat tumbuh dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ekonomi masyarakat di sekitarnya, terutama di NTB pada umumnya”, ujar Refa.