KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Menjelang pergantian tahun, musim penghujan dengan potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai di berbagai wilayah Indonesia.
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Indramayu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan bahaya kelistrikan yang dapat menyertainya.
Baca Juga:
PLN UP3 Indramayu Ingatkan Warga Waspada Bahaya Listrik Saat Banjir Melanda
Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki dua musim utama—kemarau dan penghujan—dengan variasi cuaca harian yang dipengaruhi curah hujan, suhu, kelembapan, dan angin.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Barat, termasuk Kabupaten Indramayu dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Sebagai daerah dataran rendah di pesisir utara Jawa, Indramayu menyimpan potensi tinggi terhadap bencana banjir, baik akibat hujan lokal, gelombang air laut pasang, maupun luapan sungai besar di wilayah hilir.
Baca Juga:
Hadapi Musim Hujan Ekstrem, PLN UP3 Indramayu Siagakan Mitigasi Bahaya Kelistrikan
Kondisi tersebut membuat masyarakat pesisir sangat rentan terhadap bahaya kelistrikan ketika banjir terjadi.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Indramayu, Suharno, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama saat menghadapi bencana banjir.
Ia menjelaskan bahwa sistem distribusi listrik akan dimatikan secara otomatis di wilayah terdampak demi mencegah risiko kejadian fatal.
“Karena ancaman bahaya kelistrikan saat banjir tiba, PLN secara otomatis langsung mematikan jaringan distribusi listrik di lokasi bencana. Hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat,” jelas Suharno, dikutip Selasa (30/9/2025).
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan warga untuk mencegah risiko bahaya kelistrikan di tengah banjir. Menurutnya, masyarakat perlu memahami cara-cara sederhana namun penting saat menghadapi kondisi tersebut.
Berikut tips dari PLN UP3 Indramayu untuk menghindari ancaman bahaya listrik saat banjir:
• Cabut semua colokan listrik dari stop kontak
• Matikan aliran listrik dari MCB sebelum air masuk ke dalam rumah
• Pindahkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman
• Hindari area yang terdapat kabel atau jaringan listrik yang terendam air
Suharno juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan kondisi berbahaya atau listrik yang masih menyala di tengah banjir.
“Jika listrik masih menyala saat banjir, segera hubungi kantor PLN terdekat atau gunakan aplikasi PLN Mobile untuk meminta bantuan,” tuturnya.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Sugeng Widodo, menegaskan komitmen PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik serta mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem diantisipasi dengan pengamanan instalasi kelistrikan. Kami akan terus memberikan informasi dan dukungan selama proses pemulihan,” ujar Sugeng.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih tanggap terhadap potensi bencana dan berperan aktif dalam melaporkan kondisi kelistrikan yang berisiko.
“Kami menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan potensi bahaya listrik akibat banjir melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123,” tambahnya.
Dengan kesiapsiagaan dan kerja sama antara PLN dan masyarakat, diharapkan risiko kecelakaan listrik saat banjir dapat diminimalkan.
PLN UP3 Indramayu menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga di tengah cuaca ekstrem.
[Redaktur: Zahara Tio]