Wahanakonsumen.com | PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merilis bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Maiting Hulu-2 berkapasitas 2x4 MW mulai beroperasi.
Kondisi itu mengartikan dapat mengaliri listrik di industri skala menengah serta 8.000 rumah tangga (pelanggan) dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kehadiran pembangkit yang terletak di Desa Pengkaroan Manuk, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Sulawesi Selatan itu menambah energi hijau pada sistem kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid menyebut PLTM Maiting Hulu 2 akan semakin meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sistem kelistrikan PLN di Sulbagsel serta meningkatkan rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan.
"Saat ini persentase EBT dalam sistem kelistrikan PLN di Sulawesi bagian selatan adalah 38,8 persen di atas target rata-rata nasional serta rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan adalah 99,78 persen," ungkapnya, Rabu, (4/5/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Apalagi belum lama ini telah diluncurkan pula Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Selayar dan PLTM Madong 2x5 MW. Menurut Awaluddin, PLTM Maiting Hulu 2 juga dapat mendukung dunia pariwisata khususnya di Toraja.
"Kami juga menawarkan Renewable Energy Certificate kepada beberapa usaha perhotelan khususnya di Toraja sebagai daya tarik wisatawan dalam merasakan sensasi Green Eco Tourism," ujar Awaluddin.
PLTM Maiting Hulu-2 merupakan pembangkit yang dibangun dan dioperasikan oleh produsen listrik (independent power producer atau IPP), yaitu PT Brantas Prospek Energy. Pembangkit ini turut memperkuat sistem kelistrikan yang dikelola oleh PLN UIW Sulselrabar dengan memanfaatkan debit Sungai Maiting.