WahanaNews-Konsumenlistrik | PT PLN (Persero) menyalurkan Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah kepada 3.861 rumah tangga tidak mampu yang tersebar di 12 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Kehadiran listrik ini pun langsung disambut suka cita oleh warga penerima bantuan. Waris (34), warga Desa Labissa, Kabupaten Bone, yang berprofesi sebagai petani ini menyampaikan rasa bahagianya setelah mendapat bantuan biaya sambung listrik ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kami telah merasakan manfaat yang luar biasa dari program bantuan ini, terima kasih kepada pemerintah. Alhamdulillah di rumah kami sekarang sudah ada listrik sendiri, semoga berkah bagi keluarga kami,” kata Waris, dikutip Senin (6/3/2923).
Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris yang hadir dalam peresmian BPBL di Bone, mengapresiasi program BPBL yang diinisiasi Pemerintah dan disalurkan dengan baik oleh PLN kepada masyarakat kurang mampu. Menurutnya, kehadiran listrik sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat kurang mampu agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik, terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, program ini terwujud berkat sinergitas DPR RI, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan campur tangan PLN,” tutur Andi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dalam kesempatan itu. Andi juga turut mengapresiasi transformasi layanan PLN yang sekarang jauh lebih baik.
“Dengan adanya aplikasi PLN Mobile, kini PLN sudah canggih dan layanan lebih cepat. Silahkan masyarakat menggunakan PLN Mobile apabila ada kebutuhan terkait listrik,” ujar Andi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program BPBL merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam mewujudkan energi berkeadilan. Karena itu, PLN akan terus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik yang cukup dan andal khususnya di wilayah terdepan terluar dan tertinggal (3T) sehingga meningkatkan gerak roda ekonomi.