KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyambut positif capaian PT PLN (Persero) yang kembali meraih Sertifikat Great Place to Work (GPTW) Indonesia 2025.
Menurut organisasi ini, prestasi tersebut seharusnya menjadi momentum bagi PLN untuk semakin memperkuat budaya pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, sejalan dengan transformasi internal yang telah membuahkan pengakuan tinggi dari para pegawainya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sambut Positif CSR PLN untuk Penguatan Sistem Persampahan Bumdes Barokah Mlirip, Malang
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa keberhasilan PLN mencatat skor kepercayaan pegawai hingga 92 persen mencerminkan soliditas internal yang patut diapresiasi.
Namun, ia menilai transformasi internal idealnya berbanding lurus dengan transformasi eksternal, terutama dalam pengalaman layanan yang dirasakan langsung pelanggan di seluruh Indonesia.
“Pengakuan Great Place to Work menunjukkan bahwa fondasi internal PLN sudah kuat. Tahap berikutnya, masyarakat ingin melihat bagaimana kekuatan itu diterjemahkan menjadi pelayanan yang lebih cepat, presisi, dan responsif,” ujar Tohom, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga:
Percepat Realisasi Energi Terbarukan di Indonesia, ALPERKLINAS: Segera Bangun Jaringan Transmisi
Ia menambahkan, GPTW bukan sekadar penghargaan untuk hubungan industrial, melainkan indikator kesiapan SDM menghadapi tantangan baru sektor energi.
“Jika lingkungan kerja sehat, budaya kolaboratif terbangun, dan pegawai bahagia, seharusnya inovasi layanan publik juga semakin agresif. PLN harus menjadikan ini sebagai pemantik untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang makin modern dan berkeadilan,” jelasnya.
Tohom pun mendorong agar PLN memperkuat budaya customer centric yang selama ini mulai ditanamkan dalam transformasi organisasi.
Menurutnya, masih banyak ruang penguatan terkait penyederhanaan proses layanan, peningkatan transparansi informasi gangguan, percepatan respons keluhan, serta edukasi publik terkait program ketenagalistrikan.
“Kita dorong PLN tidak sekadar mengejar efisiensi internal, tetapi juga memastikan setiap kebijakan dan inovasi berdampak nyata bagi kenyamanan pelanggan. Percuma internal bagus, tetapi masyarakat masih merasakan kesenjangan layanan di lapangan,” katanya.
Lebih jauh, Tohom menilai pencapaian ini menjadi sinyal bagi PLN untuk memperluas kualitas layanannya secara merata, terutama di luar Jawa dan daerah dengan tingkat keandalan listrik yang masih berfluktuasi.
“Pegawai yang termotivasi dan merasa dihargai adalah aset. Tinggal bagaimana manajemen memastikan energi positif ini mengalir sampai ke ujung rantai layanan,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi transformasi budaya kerja PLN seperti GRC Culture, Collaboration & Performance Culture, hingga Customer Centric Culture yang disebut manajemen sebagai pilar menuju perusahaan kelas dunia.
Namun Tohom menekankan pentingnya pelibatan konsumen dalam mengukur efektivitas budaya tersebut.
“Survei konsumen harus menjadi tolok ukur utama. Jika masyarakat merasakan perubahan, itu baru lengkap. Karena ukuran keberhasilan transformasi selamanya bukan hanya internal, melainkan persepsi publik,” tuturnya.
Sebelumnya, PLN menyampaikan bahwa penghargaan GPTW 2025 diraih berdasarkan hasil asesmen yang menunjukkan 92 persen pegawai menilai perusahaan sebagai tempat terbaik untuk bekerja, jauh melampaui ambang minimal 65 persen.
Direksi PLN juga menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil transformasi jangka panjang yang menempatkan manusia sebagai pusat perubahan, membangun budaya kerja inklusif, kolaboratif, dan menjunjung tinggi keselamatan serta kesejahteraan pegawai.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]