Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) terus berkomitmen memasok listrik ramah lingkungan dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan Presidensi G-20 Indonesia 2022.
Komitmen PT PLN (Persero) mendorong penggunaan energi baru terbarukan tidak hanya melakukan transisi energi pada pembangkit listrik besar, tetapi membangun pembangkit listrik ramah lingkungan di lokasi-lokasi terpencil untuk menggantikan penggunaan genset berbahan bakar diesel.
Baca Juga:
Cerita Perjuangan Petugas Siaga PLN Dibalik Suksesnya KTT ASEAN Labuan Bajo
Perubahan ini dapat kita lihat dengan dimanfaatkannya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau kecil di kawasan sekitar Labuan Bajo, seperti PLTS di Pulau Messah dan PLTS di Pulau Papagarang.
Dahulu, masyarakat di Pulau Messah dan Pulau Papagarang, mengandalkan genset untuk penyediaan listrik, di mana warga gotong royong membayar sewa Rp 10.000 per hari, yang disalurkan melalui jaringan kabel dari rumah ke rumah.
Kini, seluruh rumah tangga telah menikmati layanan listrik dari PLTS yang dibangun di kedua pulau tersebut.
Baca Juga:
Erick Thohir Angkat Kearifan Lokal Labuan Bajo Lewat Festival Budaya
Dalam kunjungannya ke PLTS di Pulau Messah dan PLTS di Pulau Papagarang pada Senin (28/2/2022), Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso bersama Co-Sherpa Indonesia mengapresiasi upaya PLN mendorong transisi energi melalui penggunaan sumber listrik yang menggunakan EBT.
Pada kesempatan tersebut, Susiwijono Moegiarso melakukan peninjauan kesiapan PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik di kawasan Labuan Bajo untuk menyukseskan penyelenggaraan rangkaian acara Presidensi G-20.
“Labuan Bajo merupakan salah satu lokasi yang didorong untuk menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara Presidensi G-20. Ada sekitar delapan events yang akan dihelat di sini, antara lain 2nd Sherpa Meeting serta beberapa pertemuan tingkat Working Group (Tourism, Supreme Audit, Energy Transition, Digital Economy, Trade-Invesment-Industry),” tutur Ketua Sekretariat Gabungan Bidang Sherpa Track dan Finance Track, Panitia Nasional Presidensi G-20 Indonesia 2022 ini dalam keterangan tertulisnya Selasa (1/3/2022).
Tak hanya untuk mendukung Presidensi G-20 saja, PLN juga telah memanfaatkan penggunaan EBT untuk melistriki masyarakat di wilayah terisolir di sekitar kawasan Labuan Bajo. PLN telah membangun PLTS di beberapa pulau, seperti di Pulau Messah, Pulau Papagarang, Pulau Seraya Maranu dan Pulau Batu Tiga Boleng.
Untuk mendukung berabagai kegiatan Presidensi G20 di Labuan Bajo, PLN telah melakukan rekonfigurasi konstruksi jaringan listrik saluran kabel tanah di Kawasan Labuan Bajo sebagai Kawasan DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas), yang meliputi kawasan Puncak Waringin, Kampung ujung, Marina, Kampung Tengah, Jl. Pantai Pede, dan kawasan perhotelan.
Saat ini total daya mampu kelistrikan Labuan Bajo pada Sistem Kelistrikan Flores sebesar 98 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat acara Presidensi G20 sebesar 80 MW, dan memiki cadangan sebesar 18 MW.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko menjelaskan, sejak awal beroperasi di November 2019 hingga saat ini, PLTS Messah telah melayani 457 pelanggan. Sementara PLTS Papagarang 381 pelanggan, PLTS Seraya Maranu 134 pelanggan dan PLTS Batu Tiga 96 pelanggan. PLTS Papagarang mempunyai kapasitas 380 kWp, lalu Pulau Messah berkapasitas 530 kWp, Seraya Maranu berkapasitas 190 kWp, dan Batu Tiga Boleng berkapasitas 120 kWp.
Jatmiko menambahkan saat ini bauran EBT di Flores sudah mencapai 15,24%. "Pembangkit EBT di NTT sudah menggunakan sumber energi dari panas bumi, hidro dan surya," kata dia. [tum]