KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyampaikan apresiasi atas langkah cepat PT PLN Indonesia Power (PLN IP) yang tidak hanya menyalurkan bantuan sosial, tetapi juga mengerahkan tim teknis untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat.
ALPERKLINAS menilai respons PLN IP menunjukkan standar baru kepedulian korporasi yang tidak sebatas pada dukungan logistik, melainkan memastikan keberlanjutan pasokan listrik yang sangat krusial bagi masyarakat pascabencana.
Baca Juga:
Satu Hari Mentan Galang Bantuan Terkumpul Rp75 Miliar, Ini Kata MUI
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai langkah PLN IP ini mencerminkan paradigma perusahaan listrik modern yang menempatkan konsumen sebagai pusat perhatian.
“Kehadiran tim pemulihan yang bergerak bersamaan dengan bantuan sosial adalah indikator bahwa perusahaan memahami bahwa listrik bukan sekadar layanan, tetapi urat nadi pemulihan masyarakat,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Tohom menambahkan bahwa sikap PLN IP tersebut selaras dengan tuntutan masa depan sektor energi Indonesia.
Baca Juga:
Perjalanan PLN di Aceh: Drama Genset 66.000 Watt Menembus Jalur yang Hilang dari Peta
“Kita perlu perusahaan yang adaptif, berempati, dan visioner.
Pemulihan tidak boleh hanya berhenti pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kepercayaan masyarakat bahwa sistem kelistrikan kita tangguh menghadapi krisis,” katanya.
Tohom menyebut bahwa krisis akibat bencana alam harus menjadi katalis percepatan transformasi sektor ketenagalistrikan.
“Setiap bencana adalah pengingat bahwa ketahanan energi kini menjadi bagian dari ketahanan nasional. Ke depan, perusahaan-perusahaan pembangkitan harus menyiapkan protokol pemulihan cepat berbasis risiko, serta memperkuat ekosistem kerja sama dengan lembaga kemanusiaan,” tegasnya.
Ia juga melihat adanya nilai strategis dari tindakan PLN IP yang turun langsung meninjau area terdampak hingga ke akses PLTA dan PLTU.
“Kepemimpinan di lapangan selalu menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan benar-benar hadir. Upaya memperbaiki jaringan berjalan seiring dengan membangun kembali harapan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, Tohom menilai kolaborasi PLN IP bersama LAZ An-Nur dan Persatuan Pegawai sebagai langkah yang tepat.
“Model kolaboratif seperti ini semakin relevan, karena pemulihan bencana membutuhkan pendekatan multi-pihak. Konsumen melihat dan merasakan hal itu,” terangnya.
Sebelumnya, PLN Indonesia Power menyalurkan bantuan kemanusiaan di dua lokasi utama, yakni PLTA Singkarak di Desa Asam Pulau, Kecamatan 2x11 Kayutanam, serta Posko Bencana di Desa Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Padang. Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, Purnomo, mengatakan bahwa kehadiran perusahaan merupakan wujud tanggung jawab sosial dan komitmen mendampingi masyarakat dalam masa pemulihan.
Bantuan disalurkan kepada 600 KK berupa sembako, obat-obatan, perlengkapan sanitasi, dan kebutuhan dasar lain.
Purnomo juga meninjau area terdampak banjir yang memutus akses menuju PLTA Singkarak, serta memastikan kesiapan PLTA 175 MW dan PLTU Teluk Sirih 224 MW tetap beroperasi menjaga keandalan pasokan listrik Sumatera.
Seorang penerima manfaat, Betriwati, turut menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diterima masyarakat.
[Redaktur: Mega Puspita]