Konsumenlistrik.com | Kementerian ESDM mendorong upaya pengembangan bisnis dari perusahaan rintisan (startup) yang menjadi salah satu inovasi terobosan dalam mempercepat pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana pada acara [RE]Spark Indonesia 2022: Accelerating Transition, Igniting Innovation di Jakarta, Rabu (20/1).
Baca Juga:
Gen Z dan Milenial Jadi Penyebab Utama Kredit Macet Pinjol, OJK Beri Peringatan Khusus
"Kami melihat potensinya sangat besar. Saya kira ini saatnya mengembangkan bisnis startup," kata Dadan.
Selain potensi EBT yang menjanjikan, bisnis startup bisa dimulai dengan melirik pengembangan EBT dengan skala kecil.
"Ke depan hal ini akan menguat dan mendorong pemanfaatan energi bersih akan semakin baik," Dadan menambahkan.
Baca Juga:
Erick Thohir dan Biofarma Group Dorong Generasi Muda Kota Malang Pahami Literasi Digital
Salah satu startup yang tengah didorong pemerintah adalah biogas. Kementerian ESDM bersama stakeholder terkait telah berhasil membangun sekitar 35.000 unit biogas rumah tangga. "Sangat membantu para petani, selain memastikan peternakan sapinya lebih baik, meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan pengusahaan," tegas Dadan.
Selain biogas, startup yang punya potensi di masa depan adalah PLTS, smart grid dan kendaraan listrik.
"Kita sudah berhasil 100 unit konversi motor BBM menjadi motor listrik. Ini bisa jadi contoh," jelas Dadan.