"Kami juga memastikan bahwa penggunaan teknologi terbaru di pembangkit dilakukan, sehingga emisi yang dihasilkan dari operasional pembangkit bisa diminimalisir," ujar Darmawan.
Adapun inovasi teknologi juga terus dilakukan perusahaan dengan membuat terobosan pengelolaan waste management yang mumpuni. PLN juga memanfaatkan sumber daya sekitar dan keterlibatan masyarakat sehingga kinerja operasional bisa memberikan multiplier effect menggerakan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Secara total, PLN Grup meraih 8 penghargaan dalam ASEAN Energy Award 2023 dengan rincian sebagai berikut: PLTU Suralaya (PLN Indonesia Power) meraih dua penghargaan dalam kategori Combine Cycle Thermal (CCT) Utilisation for Power Generation dan Implementasi Biomassa.
Selanjutnya, PLTU Lontar (PLN Indonesia Power), PLTU Pelabuhan Ratu (PLN Indonesia Power), PLTU Paiton (PLN Nusantara Power), dan PLTU Jeranjang (PLN Indonesia Power) mendapatkan predikat winner dalam kategori pengelolaan PLTU yang ramah lingkungan serta satu penghargaan diberikan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul (PLN Indonesia Power) karena teknologi digital yang dikembangkan mampu menekan emisi gas rumah kaca (GHG Emissions).
Selain untuk pembangkit, subholding PLN Indonesia Power juga meraih penghargaan atas langkahnya dalam waste solution approach melalui program Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang berhasil mengurangi emisi di kota Cilegon.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
[Redaktur: Mega Puspita]