Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) mengakuisisi beban listrik PT Tjiwi Kimia dengan kapasitas 30 Mega Watt (MW) dan PT Sasa Inti dengan kapasitas 6,3 MW melalui program Captive Power Acquisition.
Perjanjian ini sekaligus menambah jumlah kebutuhan daya industri yang telah diakuisisi sebesar 52,5 MW. Sebelumnya, PLN telah menyepakati kerja sama pengalihan penggunaan listrik mandiri pelanggan industri dengan PT Cheil Jedang sebesar 4,8 MW dan PT Petrokimia Gresik sebesar 11,4 MW.
Baca Juga:
Kenalkan Layanan REC, PLN UP3 Sumedang Optimalkan Pemanfaatan Pembangkit EBT Untuk Kurangi Emisi
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran mengatakan, langkah ini merupakan kelanjutan kerja sama PLN dan PT Tjiwi Kimia pada program Incentive Captive Acquisition atau akuisisi beban listrik sejak tahun 2021.
“Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power untuk memenuhi kebutuhan listrik, dapat beralih untuk mendapatkan pasokan listrik secara penuh dari PLN,” ujarnya.
Melalui perjanjian kerja sama tersebut, PT Tjiwi Kimia telah berhasil mengurangi pemakaian dari pembangkit sendiri sebesar 30 MW dari total kapasitas 230 MW dengan berlangganan PLN daya 100 MVA dan durasi kerja sama menjadi tiga tahun dari sebelumnya hanya satu tahun.
Baca Juga:
Gunakan REC PLN, Pemkab Trenggalek Jadi Inisiator Penggunaan Energi Bersih di Lingkungan Pemerintah di Jatim
Adapun komitmen kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan addendum perjanjian jual beli tenaga listrik yang dihadiri oleh General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan DJK Kementerian ESDM, Wanhar, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Waziruddin, Direktur Utama PT Tjiwi Kimia yang diwakili oleh Gijan Ongkoredjo, General Manager Plant PT Sasa Inti, Thomas Iskandar Unardi, dan Vice President Strategi Pemasaran Bagian Timur Regional Jamali PLN, Kris Cahyono.
Di sisi lain, PT Sasa Inti akan berlangganan listrik PLN sebesar 25 MVA yang akan mengurangi penggunaan pembangkit sendiri sebesar 6 MW dari total kapasitas 12 MW selama satu tahun.
Melalui layanan captive power acquisition, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN akan mendapatkan insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.