Konsumenlistrik.com | PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memprediksi beban puncak saat lebaran 2022 atau Idul Fitri 1443 H mengalami penurunan 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
GM PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan menyebutkan bahwa beban puncak tertinggi pada 2022 sebesar 5.351 MW dan masih ada cadangan daya sebesar 35 persen.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
"Beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri 1443 H, tanggal 2 Mei 2022 diprediksi sebesar 3.653 MW lebih rendah 15 persen dibanding realisasi beban puncak tahun 2021 lalu," kata Doddy di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).
Hal tersebut, kata Doddy, dikarenakan saat Idul Fitri masyarakat banyak yang mudik, sementara pada setahun dan dua tahun sebelumnya banyak yang tidak melaksanakan mudik.
"Hal ini disebabkan banyak masyarakat melakukan perjalanan mudik seiring diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Sementara pada tahun lalu atau dua tahun lalu hanya turun sedikit jadi 4.200 MW dari 5.000 MW," ujar Doddy.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Prediksi beban puncak saat Idul Fitri tersebut juga diprediksi turun sebesar 21 persen dari rata-rata beban listrik harian tahun 2022 yaitu 4.680 MW.Untuk meningkatkan kenyamanan melaksanakan Idul Fitri, PLN juga menyatakan memasok daya listrik di Masjid Istiqlal dengan daya 1.730 kVA (kilo volt ampere) yang diperkuat dengan enam lapis pasokan listrik guna memastikan listrik tetap andal.
Serta melakukan inspeksi kelistrikan ke Masjid Istiqlal untuk memastikan seluruh suplai listrik beroperasi dan alat-alat pendukung bekerja maksimal untuk masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut."Sebanyak 2.356 personel di 18 posko juga disiagakan jelang Idul Fitri 1443 H dengan melakukan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam," kata Doddy.
Ia merinci peralatan "backup" keandalan juga disiapkan antara lain 6 unit UPS atau perangkat cadangan energi dengan kapasitas total 890 kVA; 4 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) dengan panjang total 1.600 meter, 37 unit Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Unit Trafo Bergerak (UTB) kapasitas total 15.600 kVA, serta 8 unit genset portable kapasitas total 2.375 kVA.Sejumlah peralatan tersebut dipastikan dalam kondisi siaga untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Jakarta, terutama di rumah-rumah ibadah.