Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan terus mendukung segala pihak untuk mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia. Darmawan menilai, untuk bisa mencapai target carbon neutral di 2060 salah satunya adalah beralih dari kendaraan berbasis fosil menjadi berbasis listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
“PLN tentu tidak bisa sendiri dalam upaya pengurangan emisi karbon. Bahkan dalam mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik perlu adanya gotong royong, sinergi dan juga kolaborasi semua pihak,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
PLN Siap Dukung Ekosistem Molis Tumbuh Subur di Tanah Air
PLN berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang bisa dinikmati seluruh elemen masyarakat. Dalam program transisi energi ini PLN memastikan cadangan daya yang dimiliki saat ini mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. PLN juga telah membangun 139 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
“PLN juga terus melakukan transformasi dari sisi kemudahan pelanggan dalam mengakses kendaraan listrik melalui SuperApps PLN Mobile. Kami juga akan terus meningkatkan keandalan listrik dan penguatan infrastruktur kendaraan listrik,” tutur Darmawan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengapresiasi upaya Periklindo dan PLN dalam PEVS 2022. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melihat adanya minat masyarakat di Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca Juga:
PT PLN Catat Transaksi PEVS 2023 Mencapai Rp289 Miliar
“Dalam dua-tiga minggu ini kami melihat perkembangan yang pesat untuk kendaraan listrik. Kami mencatat ada lebih dari 19 ribu untuk motor listrik dan 2 ribu mobil listrik,” ucap Budi.
Budi menekankan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan kemudahan-kemudahan dalam aspek manufacturing kendaraan listrik di Indonesia. Seperti membangun infrastruktur penunjang produksi berupa fasilitas uji tipe kendaraan listrik dan bengkel konversi sepeda motor listrik. Selain itu juga mengembangkan bengkel konversi motor listrik, saat ini telah ada 7 bengkel konversi motor listrik.
“Kami akan terus mendorong industri ini lebih besar lagi. Kemarin ada bantuan dari Bank Dunia sejumlah Rp 3,2 triliun. Itu akan kami pergunakan untuk memproduksi 1.000 lebih bus listrik untuk angkutan perkotaan,” tutup Budi.