Konsumenlistrik.com | Implementasi transisi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT) tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga dapat mendorong geliat perekonomian di masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri The 8th Berlin Energy Transitions Dialogue (BETD) di Jerman, Kamis (31/3).
"Kita tahu Indonesia diberkahi banyak sumber energi baik minyak maupun batubara, kita suplai sumber energi kita ke negara mitra. Tapi kita sadar, kita butuh energi bersih di masa mendatang untuk kehidupan yang lebih baik. Makanya, EBT menjadi sangat penting bagi negara kami. Aktivitas dari program (road map menuju Net Zero Emission di 2060) yang kita jalankan akan menciptakan aktivitas perekonomian di Indonesia," jelas Arifin.
Baca Juga:
Prabowo Resmi Teken 7 Perpres untuk Kementerian Koordinator Kabinet Merah Putih
Arifin memaparkan beberapa aksi nyata yang dilakukan Indonesia menuju NZE di 2060. Diantaranya optimalisasi penggunaan energi surya, pemakaian kendaraan listrik, program konversi motor BBM ke Listrik hingga memberhentikan pengoperasian pembangkit batubara secara bertahap. "Salah satu strategi yang diterapkan Indonesia adalah target capaian bauran energi sebesar 25% di tahun 2025. Sekarang sudah mencapai 11,7% persen," paparnya.
Saat ini, sambung Arifin, Indonesia memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 72 Giga Watt (GW) dimana sebanyak 38 GW berbasis batubara. Untuk itu, pemerintah terus menujukkan keseriusannya melakukan pengurangan sebesar 5,5 GW dalam kurun waktu lima tahun dari penggunaan pembangkit listrik berbasis batubara dan disubstitusikan dengan energi terbarukan.
Pemanfaatan batubara menjadi tantangan terbesar dalam proses tansisi energi di Indonesia. Keterlibatan Indonesia dalam COP-26 di 2021 dan pemilihan isu utama dalam Presidensi G20 Indonesia menjadi bukti komitmen kuat pemerintah dalam mengeksekusi tantangan tersebut. Selaku salah satu negara eksportir batubara terbesar di dunia, Indonesia pun telah menandatangani Clean Power Transitions Statement untuk berkomitmen dalam Phase Down unabated coal.
Baca Juga:
Penangkapan Bukan Tiba-Tiba, Kejagung Cari Eks Dirjen KA Prasetyo Hampir Tiga Pekan
"Penting adanya common goals dari setiap negara, dalam proses 'men-pensiunkan' batubara, tentu terdapat beberapa tantangan terutama dari sisi pekerja dalam sektor tersebut yang cukup besar sehingga perlu dipersiapkan program bagaimana para pekerja dapat survive setelah sektor energi tersebut berkurang. Bagaimanapun, transisi energi juga perlu ditinjau dari aspek sosial," tegas Arifin.
Forum BETD sendiri merupakan konferensi tahunan yang prestisius dengan mempertemukan pejabat tingkat tinggi dari berbagai negara, akademisi, pelaku industri, investor, dan organisasi internasional di sektor energi. Konferensi internasional transisi energi global ini diselenggarakan oleh Federal Foreign Office dan Federal Ministry for Economic Affairs and Climate Change sejak tahun 2015.
Dialog ini didasari oleh dorongan global untuk transisi ke Net Zero Emission yang merupakan inti dari mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai perubahan haluan menuju netralitas karbon, negara-negara perlu mengambil tindakan yang jauh lebih ambisius dari sebelumnya, Salah satu upaya tindakan utama ialah transisi sektor energi - dari bahan bakar fosil ke bahan bakar terbarukan, sekaligus mengurangi konsumsi energi secara drastis.