Konsumenlistrik.WahanaNews.co | Guna mengantisipasi cuaca ekstrem di ujung tahun 2022 dan awal 2023, PT PLN mengerahkan 4.910 personel untuk mengamankan sistem kelistrikan khususnya di Jakarta Raya dan Banten.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi hujan lebat di Jakarta Raya dan Banten mulai 26 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG terkait adanya potensi cuaca buruk. Kami bersiaga untuk mengamankan sistem kelistrikan, baik pembangkit, transmisi, distribusi maupun di sisi pelanggan khususnya di Jakarta dan sekitarnya," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, PLN menyiagakan 89 posko yang beroperasi penuh selama 24 jam. Posko ini tak hanya siaga kelistrikan saja, tetapi juga tempat pasukan cepat tanggap dari pihak PLN apabila terjadi banjir dan masyarakat membutuhkan bantuan.
"Selain mengamankan kelistrikan, kami juga menyiagakan 43 perahu karet yang tersebar di Jakarta Raya dan Banten yang siap siaga mengevakuasi masyarakat jika terjadi risiko dari cuaca ekstrem," ujar Darmawan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Selain itu, PLN juga menyiagakan perlengkapan pendukung kelistrikan berupa 48 unit Uninterrupted Power Supply (UPS), 12 Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 6.635 meter, 50 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 14.480 kVA, 30 unit Genset dan 20 unit Powerbank total kapasitas 8.890 kilovolt ampere (kVA).
Untuk operasional bergerak, PLN mengerahkan delapan unit crane dan 10 unit kendaraan deteksi yang siap (stand by) di Jakarta Raya dan Banten dan langsung bergerak di titik pemulihan kelistrikan.
PLN sudah menyiagakan pasokan listrik khususnya di rumah pompa utama pengendali banjir. Enam lokasi rumah pompa utama ini dilengkapi Automatic Change Over (ACO).
"Selain itu, untuk dukungan tambahan kami juga menyiapkan 263 buah pompa banjir," ujar Darmawan.
Selain itu, PLN juga melakukan penguatan pasokan listrik ke 213 lokasi rumah pompa lainnya di wilayah Jakarta Raya dan Banten. Antisipasi banjir dilakukan dengan meninggikan 149 gardu dan pemasangan pemutus arus listrik di beberapa titik.
Darmawan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam mengoperasikan jaringan listrik di rumah, terutama ketika banjir sudah melanda maka masyarakat perlu segera mematikan listrik dari MCB.
"Setelah itu segera hubungi PLN melalui PLN Mobile, Contact Center 123 atau Kantor PLN terdekat untuk meminta dipadamkan aliran listriknya sementara waktu," katanya.
Petugas PLN juga akan berpatroli di wilayah yang tergenang banjir untuk melakukan pengamanan suplai listrik.
Setelah banjir surut, PLN akan menyalakan kembali aliran listrik dengan persetujuan dari perwakilan pengurus warga. "Sebelumnya, PLN akan memastikan seluruh jaringan listrik di rumah-rumah warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik," katanya. [tum]