KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) merespons semakin menguatnya arah kebijakan energi bersih nasional dengan mendorong percepatan penggunaan energi terbarukan di kota-kota besar Indonesia.
Menurut ALPERKLINAS, transformasi energi tidak hanya menyangkut ketahanan pasokan listrik, tetapi juga menyentuh aspek fundamental perlindungan konsumen, mulai dari kualitas kesehatan, lingkungan hidup, hingga keberlanjutan ekonomi perkotaan.
Baca Juga:
Sambut Nataru, PLN dan Mitra Siapkan 4.514 SPKLU di 2.862 Titik serta 69.000 Personel di 3.392 Posko Nasional, ALPERKLINAS: Mobil Listrik Aman Dibawa Mudik
Aliansi ini menilai, kota-kota besar selama ini menanggung beban ganda akibat ketergantungan pada energi fosil: polusi udara yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat serta biaya eksternal lingkungan yang pada akhirnya juga dibayar oleh konsumen listrik.
Karena itu, peralihan menuju energi terbarukan dinilai sebagai langkah strategis untuk melindungi hak konsumen atas lingkungan yang sehat dan layanan energi yang berkelanjutan.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa energi bersih harus diposisikan sebagai instrumen perlindungan konsumen jangka panjang.
Baca Juga:
Transmisi Brandan–Langsa Normal dan Sistem Jaringan Listrik Sumut–Aceh Terhubung, ALPERKLINAS: Pemulihan Interkoneksi Sumatera Pasca Bencana Rampung, PLN Kerahkan Tenaga Operasikan Pembangkit
Menurutnya, konsumen listrik tidak boleh hanya dipandang sebagai pengguna akhir, melainkan sebagai warga kota yang berhak atas udara bersih, lingkungan sehat, dan sistem energi yang adil.
“Energi terbarukan bukan semata isu teknis kelistrikan, tetapi isu kesehatan publik dan kualitas hidup konsumen,” ujar Tohom, Rabu (24/12/2025).
Tohom menilai, inisiatif pembangunan berbasis energi bersih seperti yang diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) seharusnya menjadi rujukan bagi kota-kota besar lain di Indonesia.
Ia melihat komitmen menjadikan energi hijau sebagai fondasi kota sebagai terobosan visioner yang patut direplikasi.
“IKN menunjukkan bahwa sejak tahap perencanaan awal, energi bersih bisa menjadi tulang punggung kota modern. Ini pelajaran penting bagi Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota metropolitan lainnya,” katanya.
Lebih jauh, Tohom menyoroti dampak ekonomi dari energi terbarukan bagi konsumen. Menurutnya, investasi besar pada sektor energi hijau akan menurunkan risiko fluktuasi harga energi di masa depan serta mengurangi beban biaya kesehatan akibat polusi. “Dalam jangka panjang, energi terbarukan justru melindungi daya beli konsumen. Biaya eksternal yang selama ini tersembunyi—seperti penyakit akibat polusi—akan berkurang signifikan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta global dalam mempercepat transisi energi.
Bagi ALPERKLINAS, sinergi tersebut tidak boleh berhenti pada proyek simbolik, melainkan harus dirasakan langsung oleh konsumen melalui layanan listrik yang lebih bersih, transparan, dan berkeadilan.
“Konsumen harus menjadi pusat dari agenda transisi energi. Tanpa itu, energi hijau hanya akan menjadi jargon,” ujar Tohom.
ALPERKLINAS optimistis, jika kota-kota besar berani mengadopsi energi terbarukan secara serius, Indonesia tidak hanya akan lebih dekat dengan target net zero emission 2060, tetapi juga membangun peradaban perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Energi bersih adalah investasi moral bagi generasi mendatang, sekaligus perlindungan nyata bagi konsumen hari ini,” pungkas Tohom.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur energi bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi besar menjadikan Nusantara sebagai sustainable forest city.
Menurutnya, konsep tersebut sejak awal dirancang untuk memastikan pembangunan kota berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi karbon.
Visi tersebut, lanjut Basuki, diwujudkan melalui berbagai kerja sama strategis serta investasi yang terukur di sektor energi terbarukan.
Langkah ini menjadi fondasi penting agar IKN tidak hanya tampil sebagai kota modern dan cerdas, tetapi juga sebagai percontohan nasional dalam penerapan sistem energi hijau yang berkelanjutan.
[Redaktur: Mega Puspita]