Rusia telah mengumpulkan ribuan tentara di dekat perbatasan Ukraina, tetapi Moskow menyangkal rencananya untuk menyerang dan menuduh Barat histeris.
Amerika Serikat memperingatkan pada Minggu (13/2/2022) bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.
Baca Juga:
Tren Bullish Harga CPO Dinilai Bakal Terus Berlanjut
Rusia adalah salah satu produsen minyak mentah terbesar, dengan kapasitas sekitar 11,2 juta barel per hari, kata Nishant Bhushan, analis pasar minyak senior untuk Rystad Energy.
“Setiap gangguan aliran minyak dari kawasan itu akan membuat harga Brent dan WTI meroket lebih tinggi jauh di atas 100 dolar AS di pasar yang berjuang untuk memasok peningkatan permintaan minyak mentah karena ekonomi pulih dari pandemi,” kata Bhushan.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, telah berupaya untuk memenuhi janji bulanan guna meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) hingga Maret.
Baca Juga:
Dalam Sepekan, Harga Minyak Sawit Melonjak 3 Persen
Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mendesak OPEC+ untuk menutup kesenjangan antara kata-kata dan tindakannya.
IEA mengatakan kesenjangan telah melebar antara target OPEC+ dan produksi aktual.
Investor juga mengamati pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran.