Farid menyatakan, kerja sama ini memberikan keuntungan bagi seluruh pihak, baik bagi PLN maupun Polychem Indonesia. Bagi PLN, melalui kerja sama ini PLN dapat menjalankan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik.
"Sementara bagi Polychem Indonesia, dengan adanya kerja sama ini potensi penghematan yang didapatkan tentu saja menjadi lebih besar, sehingga Polychem Indonesia dapat mengoptimalkan produktivitas perusahaan," imbuhnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Selain itu, lanjutnya, dengan menggunakan pasokan listrik dari PLN, Polychem Indonesia akan mendapatkan manfaat penghematan biaya operasional serta pengendalian dampak lingkungan menjadi lebih mudah dan efisien.
Terlebih dengan adanya pembelian Renewable Energy Certificate (REC), untuk tiap 1 unit REC yang dibeli, menyatakan bahwa 1 MWH listrik tersebut berasal dari sumber energi terbarukan.
"Kami berharap kerja sama yang baik ini juga memberikan hasil yang baik. PLN fokus memberikan listrik yang andal tanpa henti," tegasnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Direktur General Affairs dan Human Resource Polychem Indonesia Wiji Santoso mengakui jika faktor energi di industri manufaktur sebagai kebutuhan primer menyumbang cost cukup besar.
Oleh karena itu, transisi energi dari pembangkit mandiri ke PLN diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya, sehingga dapat lebih kompetitif di pasar.
"Begitu juga dengan industri yang menggunakan produk kami dapat mendapatkan manfaat dari efisiensi ini dan meningkatkan produksi mereka, sehingga manfaatnya dapat kembali ke PLN juga," tutur Wiji.