Energynews.id | PT Astra International Tbk (ASII) meluncurkan Astra 2030 Sustainability Aspirations yang berisi peta jalan transisi Grup Astra untuk menjadi perusahaan yang lebih sustainable di 2030 dan seterusnya.
Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif ini, berencana untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Salah satunya dengan ikut memberikan dampak positif kepada bumi dan iklim.
Baca Juga:
Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Kembali Dukung PEVS
Ada 10 sustainability aspirations yang didasarkan pada sustainability framework baru Astra. Framework tersebut mengintegrasikan sustainability secara lengkap ke dalam Strategi Triple-P Roadmap Astra (Portfolio, People dan Public Contribution), yang menyeimbangkan kebutuhan saat ini dengan masa depan.
"Melalui sustainability framework baru Astra, kami berkomitmen untuk, kami bertransisi menuju perusahaan yang lebih sustainable dan resilient guna memberikan dampak positif kepada bumi dan iklimnya, bisnis serta kepada masyarakat," tulis laporan perusahaan, dikutip Sabtu (4/6/2022).
Kedua, perusahaan juga berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja yang beragam dan inklusif, menarik serta mempertahankan talenta-talenta terbaik Indonesia agar insan Astra dapat berkembang, berhasil dan sejahtera bersama bangsa.
Baca Juga:
Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Kembali Dukung PEVS
"Kami memberdayakan dan mendukung masyarakat demi masa depan yang lebih baik untuk semua," lanjut laporan itu.
Dalam portofolio perusahaan, Astra 2030 Sustainability Aspirations menargetkan sejumlah fokus perusahaan dalam berkontribusi dalam bisnis energi hijau. Pertama, berencana menurunkan emisi gas rumah kaca Grup Astra scope 1 dan 2 sebesar 30%.
Kedua, 50% bauran energi terbarukan untuk mendukung kegiatan operasional, mengurangi intensitas pengambilan air Grup Astra sebesar 15%, melakukan daur ulang dan recovery limbah padat 99%, terakhir meningkatkan business resilience dengan meningkatkan pendapatan non-batu bara hingga 88%.