Energynews.id | PT PLN (Persero) beserta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sepakat untuk memakai listrik sebagai pengganti BBM, pada sumber energi di pelabuhan milik ASDP. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih dan berbasis energi hijau.
Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), pada Kamis (30/6) lalu. Selain memberikan manfaat pasokan energi bersih bagi ASDP, kerja sama ini juga mendukung strategi ekstensifikasi PLN dalam mendorong program Electrifying Marine.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa selama ini sektor transportasi laut dan perikanan memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sejalan dengan semangat transisi energi, PLN akan menghadirkan energi bersih bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
"Sejak 2021 PLN gencar melakukan program electrifying marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada BBM menjadi berbasis listrik," ujar Darmawan dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).
Dalam kerja sama ini, PLN akan membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) berupa Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dengan daya 5.500 VA hingga 23.000 VA di Pelabuhan milik ASDP.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Nantinya ALMA bisa dimanfaatkan oleh ASDP dan masyarakat sekitar pelabuhan, seperti bongkar muat kapal, sumber energi untuk cold storage, maupun kebutuhan listrik lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
"Melalui ALMA, kita bersama bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari BBM. Di mana emisi karbon yang digunakan listrik sepertiga lebih rendah dari emisi karbon yang dihasilkan oleh BBM," ujarnya.
Dia berharap, kehadiran ALMA bisa meningkatkan daya saing para nelayan dan pelaku sektor kelautan dan perikanan Indonesia.