Bank Dunia memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9% pada 2022. Turun 1,2 poin persentase dibandingkan proyeksi Januari lalu. Sementara untuk 2023, proyeksi pertumbuhan ekonomi dipangkas 0,2 poin persentase menjadi 3%.
Indonesia, lanjut Setianto, tidak luput dari perlambatan ekonomi global. Saat negara-negara mitra dagang utama Indonesia bermasalah, maka dampaknya tentu akan terasa.
Baca Juga:
G2C2: Perempuan Muda Hadapi Krisis Iklim
BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia bulan lalu sebesar US$ 21,51 miliar. Naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Meski tumbuh cukup tinggi, tetapi sejatinya ada perlambatan. Pada April 2022, ekspor mampu tumbuh 47,76% yoy.
"Pertumbuhan ekonomi beberapa mitra dagang seperti India, Tiongkok, Amerika Serikat, Thailand, dan Korea Selatan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2022 yang lalu," kata Setianto. [jat]