Energynews.id | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menegaskan pentingnya pemerintah mempercepat dan memaksimalkan pemanfaatan energi bersih di Indonesia.
Selain memang bermanfaat dalam konteks menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, pemanfaatan energi bersih juga dipercaya cukup ampuh dalam mendatangkan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Misalnya saja lewat pengoperasian pembangkit listrik berbasis gas, seperti halnya yang dilakukan pemerintah di PLTGU Riau. Kebijakan tersebut dianggap perlu dilakukan lebih gencar dan massif dengan melakukan hal serupa di daerah-daerah lain.
Data yang dimiliki Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat bahwa hingga 31 Desember lalu jumlah cadangan gas di Indonesia mencapai 42,93 triliun kaki kubik.
"Kita memiliki sumber energi baru terbarukan yang bersih cukup besar, dengan potensi yang mencapai ribuan gigawatt, dan kita baru memanfaatkannya sedikit hingga saat ini," ujar Arifin, dalam keterangan resminya, Minggu (15/05/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Memang untuk saat ini, optimalisasi infrastruktur sektor energi menggunakan sumber yang ramah lingkungan membutuhkan biaya yang besar. Namun jika terus dimasifkan, biayanya akan semakin murah.
Tidak hanya masyarakat yang diuntungkan dengan energi murah dan bersih, namun investor akan tertarik menanamkan modalnya.
"Yang sangat penting lagi saat ini, kita harus bisa mengupayakan bagaimana energi ini bisa murah, listrik ini bisa murah selain untuk kepentingan masyarakat juga untuk kepentingan industri karena dengan competitiveness-nya harga energi ini akan memberikan dorongan investasi untuk bisa masuk kedalam negeri.
Untuk itu kita jangan melupakan efisiensi pengoperasian unit-unit pembangkit listrik kita," sambung Arifin.
Lanjut Arifin, membangun pembangkit yang ramah lingkungan merupakan wujud komitmen Indonesia terhadap energi bersih kepada dunia internasional dengan target Net Zerro Emmison pada tahun 2060.
"Indonesia akan berupaya mencapai target Net Zerro Emission ditahun 2060, yang artinya akan ada 1,5 Giga Ton CO2 yang harus kita lenyapkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan pemanfaatan energi baru terbarukan yang kita ketahui semua.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, terkait dengan pembangunan pembangkit yang lebih ramah lingkungan, PLN akan melaksanakan pembangunan pembangkit sesuai dengan RUPTL yang ada dengan meningkatkan komposisi pembangkit EBT 51,6% dengan mengurangi porsi pembangkit batubara yang mengeluarkan emisi besar.
Selanjutnya Darmawan menegaskan, untuk meningkatkan kapasitas listrik nasional diperlukan investasi dan teknologi. PLN tidak mungkin menanggung itu semua, karena itu diperlukan kolaborasi dengan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) seperti PLTGU Riau.
"Pengoperasian PLTGU Riau 275 MW yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta dalam penyediaan listrik nasional. Ini merupakan hari bersejarah, di mana kita semua dalam proses tiga tahun ini telah bersama-sama dan berkolaborasi hingga pembangunan PLTGU telah berhasil dituntaskan dan kini bisa beroperasi," ujar Darmawan.
Selain dapat melistriki 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA, hadirnya PLGTU ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
Selain dapat melistriki 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA, hadirnya PLGTU ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.
"PLTGU ini beroperasi tentu listrik semakin andal dan berkualitas. Itu artinya PLN semakin siap menyambut masuknya investor dan siap memenuhi peningkatan konsumsi listrik masyarakat ke depan," terangnya. [jat]