“Porsi solar subsidi, mencapai 93%. Jadi yang non subsidi hanya 7%. Apakah ini bisa menunjang sektor logistik dan industri dan ini kelihatannya, penjualan solar non subsidi truun, solar subsidi naik, padahal industri secara operasional naik,” ujar Nicke.
Menurut Nicke ada oknum industri dari sektor tambang dan perkebunan sawit yang sebenarnya tidak boleh memakai solar subsidi namun memakai solar subsidi.
Baca Juga:
Kalbar Mendapat Alokasi Rp700 Miliar untuk Pembangunan Listrik Desa
“Antrian ini banyak yang dari industri sawit dan tambang. Kita duga banyak yang pakai solar subsidi,” ujar Nicke. [jat]