Tingginya harga batu bara dalam setahun terakhir disinyalir jadi faktor pendorong para pelaku usaha lebih memilih mengekspor batu bara ketimbang memasok ke PLN. Apalagi harga batu bara ke pembangkit listrik telah dipatok maksimal US$70 per ton. Otomatis ekspor lebih untung ketimbang memasok ke pembangkit listrik di dalam negeri.
Jepang memang jadi salah satu tujuan utama ekspor batu bara Indonesia di kawasan Asia selain China, India dan Korea Selatan. Dalam data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020 terungkap bahwa rata-rata ekspor batu bara ke Jepang volumenya diatas 22 juta ton dalam setahun.
Baca Juga:
Percepat Ekosistem KLBB, Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan Bangun Service Center
Ekspor batu bara ke Jepang hingga tahun 2020 :
2016: 29,79 juta ton
2017: 22,18 juta ton
2018: 23,08 juta ton
2019: 27,68 juta ton
2020: 26,97 juta ton . [jat]