Hal ini juga sebagai langkah penerjemahan dari RUPTL Hijau yang ada saat ini.
Tahun depan ada program de-dieselisasi yang berada di 2.100 titik di Indonesia yang bisa digantikan energi berbasis arus laut dan ombak.
Baca Juga:
2 Unit Kapal Selam Prancis Resmi Dibeli RI, Produksinya di Surabaya
“Kami akan petakan dari RUPTL, kami ubah menjadi program yang kita laksanakan. Saya arahkan ke dalam apa saja programnya. Kita bangun sinergi antar BUMN,” ujar Darmawan.
PLN dan PT PAL juga telah berkolaborasi mengembangkan pembangkit listrik di atas kapal
(Barge Mounted Power Plant/BMPP) Nusantara 1,2, dan 3.
Sinergi dua BUMN ini menjadi tonggak revolusioner dari pembangunan pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Apresiasi Kepercayaan Filipina pada Produk Alutsista Buatan Indonesia
BMPP tahap pertama yang dikembangan PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power yang bersinergi dengan PT PAL yang berkapasitas 60 Mega Watt (MW) ini, telah selesai dan segera menuju ke Ambon, Maluku.
Khusus di wilayah timur Indonesia keberadaan MPP tipe Barge Mounted Power Plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.
Kaharuddin Djenod, Direktur Utama PT PAL, menambahkan saat ini kapasitas dan kemampuan PT PAL sudah mumpuni untuk bisa mengembangkan maritim Indonesia.