EnergiNews.id | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan program bantuan pemasangan baru listrik (BPBL) dapat menyasar 83.000 rumah tangga pada 2023 untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) nasional.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu mengatakan target itu bakal difokuskan pada keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, oleh karena itu Pemerintah bersama Komisi VII DPR RI hadir untuk selalu memperhatikan masyarakat sampai ke pelosok untuk mendapatkan listrik,” kata Jisman seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (20/11/2022).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, realisasi penyaluran sambungan listrik gratis itu sudah mencapai 75.890 KPM hingga pertengahan November 2022. Jisman berharap realisasi sambungan listrik itu dapat meningkat untuk mengejar target RE tahun ini.
“Hal ini merupakan bukti bahwa negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” kata dia.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan terus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan RE di tengah masyarakat yang bakal ikut mengerek perekonomian daerah.
Darmawan mengatakan PLN telah menyiapkan sejumlah rencana kerja strategis untuk dapat memenuhi target penyaluran listrik lewat BPBL sebanyak 83.000 KPM tahun depan.
"Dari Agustus 2022 hingga 19 November 2022, telah dilakukan peresmian penyalaan pertama program BPBL di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Banten, Riau, Bangka Belitung, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur dengan jumlah total 75.890 sambungan listrik," kata Darmawan.