Kevin Aluwi, Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek, menjelaskan fokus adopsi motor listrik dinilai tepat untuk Indonesia, di mana penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil.
Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, manajemen bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti misalnya terkait operasional kendaraan listrik termasuk pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
“Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya,” kata Kevin.
Sementara itu Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan Pertamina sebagai pemain utama sektor energi di indonesia berkomitmen terus mendukung rencana pemerintah melakukan transisi energi.
Ini dilakukan melalui perluasan jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (Battery Charging Station) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik (Battery Swapping Station).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung “Swap and Go”.
“Dengan bisnis model seperti ini, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar Indonesia, sehingga ke depan, harga motor listrik dapat lebih terjangkau,” jelas Nicke.
Pertamina kata Nicke terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik, bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum.