Energynews.id | Indonesia masih memiliki kegiatan besar di penghujung 2022, yakni G20. Sebagai tuan rumah, Indonesia masih memiliki waktu mempersiapkan segala sesuatu, meskipun sudah banyak juga kegiatan menuju puncak perhelatan Presidensi G20 Indonesia dilakukan oleh berbagai pihak.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menjelaskan, dalam kesempatan Presidensi G20 Indonesia, BRIN melakukan pertemuan Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG), sebuah pertemuan para menteri riset dan inovasi dari berbagai negara.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Handoko menegaskan, BRIN lembaga baru bagi Indonesia dan dunia. “BRIN sebagai role model lembaga yang melakukan aktivitas riset dan inovasi, bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia,” ulasnya dalam siaran pers BRIN, Rabu, 4 Mei 2022.
Melalui RIIG, BRIN membangun dan melakukan kolaborasi. “Kami berinisiatif menjual kolaborasi potensi riset yang dilakukan bersama Indonesia, khususnya di topik pangan dan energi,” jelasnya.
Ia menguraikan, ada dua fokus yang ditekankan dalam RIIG. Pertama, bagaimana Indonesia bisa memperkuat kolaborasi sharing fasilitas.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Kedua, bagaimana mengatur tata kelola kolaborasi riset multinegara. “Keduanya difokuskan agar kita bisa melakukan kolaborasi riset di masa mendatang,” paparnya.
Handoko mengungkapkan, bahwa pangan dan energi adalah dua topik yang tersulit dilakukan selama ini. “Karena pangan dan energi, termasuk biodiversitas adalah modal dasar di negara masing-masing.
Sehingga, ia menyebutkan, ada kekhawatiran di masing-masing negara dan potensi penyalahgunaan tinggi. Energi juga demikian. Energi terkait kedaulatan negara,” urainya.