Alperklinas.WahanaNews.co | Sejumlah pengamat meminta pemerintah dan PT PLN (Persero) transparan soal konversi LPG 3 kg ke kompor listrik, termasuk mengenai Miniature Circuit Breaker (MCB).
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyarankan pemerintah untuk mengkomunikasikan program konversi kompor listrik ini dengan terbuka dan menyeluruh sehingga masyarakat tidak bingung.
Baca Juga:
Konversi Kompor Listrik Harus, Jokowi: Tapi Timing-nya Bukan Sekarang
"Saran saya ke pemerintah dan PLN, komunikasikan program konversi ini secara utuh, jangan sepotong-sepotong dan bikin masyarakat bingung," ujar Fabby melansir dari CNNIndonesia.com, Kamis, (22/9).
Ia juga menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dalam program konversi ini. Pokja nantinya dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan meminta PLN lebih transparan terutama mengenai MCB. Ia mengatakan penggantian MCB menjadi 3.500 watt sama saja dengan menaikkan daya listrik.
Baca Juga:
Program Kompor Listrik, Jokowi: Timingnya Bukan Sekarang!
"PLN seharusnya lebih transparan dan mendidik: mengganti MCB menjadi 3,500 watt (16 ampere, C16) pada prinsipnya menaikkan daya, mengakibatkan biaya pemakaian listrik melonjak," tulisnya di Twitter, Kamis (22/9).
Anthony mengatakan jika biaya pemakaian listrik melonjak, maka masyarakat tidak mampu membayar dan bisa berujung pada kemiskinan.
"Kalau sampai itu terjadi, PLN dan Banggar harus tanggung jawab. PLN harus menjamin ketersediaan listrik bagi pengguna kompor listrik hasil konversi kompor gas, meskipun mereka tidak mampu membayar tagihan pemakaian listrik atau mengisi token listrik, akibat daya listrik naik," tulisnya.
Anthony menambahkan daya listrik 450 VA maksimal untuk 450 watt sehingga tidak akan cukup untuk menggunakan kompor listrik.
"Agar cukup, pemerintah akan mengganti MCB menjadi 3.500 watt? Ini artinya sama saja menaikkan daya listrik menjadi 3.500 watt. Dan sama saja menghapus 450 VA: tidak ada 450 VA sama dengan 3.500 watt?
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan PLN bakal menaikkan daya listrik masyarakat agar dapat menggunakan kompor listrik saat konversi LPG 3 kg.
Namun, ia tidak menjelaskan rincian besaran daya listrik yang akan dinaikkan. "Iya (daya listrik dinaikkan) ini supaya kompornya bisa dioperasikan. Tambahan daya dilakukan oleh PLN," ujar Dadan.
Ia juga mengatakan pemerintah akan mengganti MCB agar masyarakat bisa menggunakan kompor listrik. "Nanti diganti MCB-nya menjadi 3.500 watt untuk yang 450 (VA)," ujar Dadan.
MCB adalah salah satu item dalam paket kompor listrik yang akan diberikan secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan isi paket tersebut juga terdiri dari satu kompor listrik dan satu alat masak.
Rida menjelaskan harga paket kompor listrik ini sekitar Rp1,8 juta. Dengan kata lain, jika sasarannya 300 ribu rumah tangga, maka anggaran yang dibutuhkan tahun ini sekitar Rp540 miliar.
Namun, ia juga menyebut besaran ini masih bisa berubah. Pasalnya, ada masukan agar daya kompor listrik yang dibagikan dinaikkan.
Rida menuturkan saat ini daya yang bakal dibagikan sebesar 800 watt untuk dua tungku. Namun, ada masukan dari DPR agar dayanya dinaikkan menjadi 1.000 watt. [tum]