WahanaListrik.com | Pemerintah akan memetakan subsidi listrik.
Hal ini agar penyaluran bisa lebih efisien dan tepat sasaran.
Baca Juga:
2040, 75 Persen Pembangkit Listrik Baru di Indonesia akan Berasal dari EBT
Pemetaan subsidi listrik perlu dilakukan agar tidak melenceng dan dimanfaatkan oleh mafia.
"Banyak pihak mafia yang liat ini kesempatan untuk bagaimana menjadi istilahnya pengambilan keuntungan sepihak," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Dengan perkembangan digitalisasi, maka dapat membuka wilayah abu-abu dalam konteks penyaluran subsidi. Hal inilah yang kerap sekali justru akan dimanfaatkan oleh mafia.
Baca Juga:
Berikut Rincian dan Cara Bayar Denda Telat Bayar Listrik Pascabayar
"Karena itu dengan tadi digitalisasi akan membuka grey area atau keabu-abuan yang selama ini justru dimanfaatkan oleh banyak pihak, mafia-mafia yang lihat ini justru menjadi opportunity," katanya.
Oleh karena itu, tujuan dari pemetaan ini dilakukan supaya ke depan pemerintah bisa menggambarkan secara riil mana masyarakat yang perlu disubsidi, dan tidak perlu disubsidi. Mengingat, pandemi Covid-19 menyebabkan defisit APBN sangat besar.
"Dari KPK, DPR selalu menekankan bagaimana (subsidi) bisa masuk langsung ke rakyatnya. Kami, PLN mendukung yang bisa subsidi langsung tanpa melibatkan BUMN, saya rasa kami di BUMN malah sangat mendukung itu," pungkas Erick Thohir.