PLNWatch.WahanaNews.co | Kantor Staf Presiden (KSP) terus berkomitmen menjamin tersedianya energi listrik yang menjangkau masyarakat di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
KSP mengoordinasi proses penyusunan dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kementerian/lembaga terkait sebagai upaya memperluas jaringan listrik khususnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Baca Juga:
Peseteruannya Sempat Jadi Sorotan, Begini Sikap AHY-Moeldoko Saat Bersua di Istana
"Target pencapaian rasio elektrifikasi di Wilayah Maluku masih membutuhkan kerja keras semua pihak, baik dalam menyediakan pasokan sumber tenaga listrik hingga pada ketersediaan jaringan listrik,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/7/2022).
Febry menambahkan, sampai dengan bulan Juni 2022, rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Maluku saat ini sebesar 94,6 persen.
"Ini artinya ada saudara-saudara kita di sana yang masih belum terjangkau akses listrik,” ujarnya.
Baca Juga:
Demokrat Tunggu Momentum Sidang Kabinet Perdana AHY dengan Moeldoko
Dia menegaskan, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi di Provinsi Maluku bisa mencapai angka 97,1 persen di tahun 2022.
KSP, lanjut Febry, mendorong pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV Pasahari–Wahai Olong dan JTM 20 kV Saleman yang akan membantu meratakan pendistribusian listrik hingga ke wilayah pelosok di Maluku.
"Tidak hanya menjamin akses listrik bagi semua penduduk di Indonesia, tapi pemerintah juga pastikan bahwa semua kegiatan pemenuhan energi listrik bagi masyarakat ini tidak akan merusak kegiatan konservasi alam," kata Febry.