PLNWatch.WahanaNews.co | Dua sekolah yang tidak bisa mencairkan bantuan operasional sekolah (BOS) tahap satu dan dua terpaksa harus mencari dana talangan untuk gaji guru.
BOS baru bisa dicairkan setelah ada penghapusan saldo yang tersisa.
Baca Juga:
Ingin Tahu Perkiraan Tagihan Listrik? Yuk Catat Meter Mandiri Penggunaan Listrik Lewat PLN Mobile
’’Kita cari dana talangan swadaya masyarakat untuk operasional sekolah,’’ kata Widianto Bagus Widodo, kepala SMP Kristen YBPK Ngoro, kemarin.
SMP Kristen YBPK Ngoro tak bisa mencairkan BOS tahap pertama dan kedua karena masih ada saldo sisa yang nilainya 50 persen dari BOS yang harusnya cair setiap tahap.
Dalam satu bulan, sekolah sudah pasti mengeluarkan biaya untuk listrik, internet, sampah, termasuk gaji dan guru honorer. SMP Kristen YBPK Ngoro harus mencari dana talangan untuk menutupi kebutuhan itu.
Baca Juga:
Warga Keluhkan Tagihan Listrik Rp41 Juta dari PLN di Media Sosial
Widianto mengatakan, GTT yang bertugas juga harus sedikit bersabar tahun ini. Kadang gaji dibayarkan terlambat, bahkan dirapel beberapa bulan. Karena gaji GTT tergantung dari ketersediaan dana talangan.
’’Kalau ada ya kita bayarkan gaji guru, kalau tidak ada ya harap bersabar,’’ ucapnya.
BOS tetap bisa dicairkan, setelah ada penghapusan saldo BOS lama tahun 2021. Setelah BOS 2022 cair, maka talangan-talangan yang sempat dipakai untuk operasional bisa dibayarkan.