LKKI.net | Gojek menekankan bahwa 2030 driver Gojek akan 100% memakai motor listrik. Ini adalah langkah yang sangat dilakukan Gojek X TBS untuk membangun lingkungan lebih sehat. Kevin Aluwi CEO Gojek mengatakan hal tersebut dalam acara 'Konferensi Pers Kolaborasi Strategis Ekosistem Kendaraan Listrik Gojek X TBS', Kamis (18/11/2021).
Gojek, menurut Kolaborasi, sangat serius mengadopsi kendaraan listrik untuk semua layanan yakni GoFood, GoRide, sampai urusan pengiriman paket GoSend. Joint venture ini Kevin nyatakan sebagai upaya mengubah opsi untuk memanfaatkan motor listrik.
Baca Juga:
Berkat Program KPR Subsidi Mitra Driver, Gojek Raih Penghargaan PUPR
"Ini komitmen sangat serius, sejujurnya kalau lihat di Jakarta saja polusi sudah sangat buruk. Udara yang kita hirup sudah sangat rendah kualitasnya dan sebagian disebabkan kendaraan yang ada di jalanan kita. Situasi iklim dunia sudah sangat genting, untuk kami, ini suatu usaha perusahaan untuk membantu menciptakan solusi," kata Kevin seperti dilansir detikcom.
Sudah ada roadmap yang diciptakan untuk mewujudkan 100% kendaraan listrik pada 2030, Gojek pun telah memulai uji coba tahap pertama pada Januari 2021 untuk motor listrik. Penggunaan motor listrik ini suatu usaha komitmen sustainability Gojek yang salah satunya adalah 'zero emition'.
"Pertumbuhan bisnis Gojek harus sesuai prinsip sustainability. Bukan bentuk CSR Gojek, ini adalah yang kami percaya penting," tegasnya.
Baca Juga:
Operasional Sulit Diatur, Ojol Diusulkan Jadi Angkutan Umum
Direktur TBS Energi Utama Alvin Firman Sunanda juga buka suara tentang kerjasama tersebut. TBS telah berkomitmen untuk mewujudkan nol emisi pada 2030 bersama dengan grup GoTo.
"Sektor energi mungkin paling memerlukan dorongan kolaborasi di sektor teknologi agar bisa memperbesar market dan efisiensi, ramah lingkungan, serta membawa Indonesia ke derajat baru," ucap Alvin.
TBS berkomitmen untuk menggelontorkan investasi USD 1 juta sebagai awalan dan pada lima tahun mendatang angkanya diprediksi bisa mencapai USD 5 miliar. (JP)