WahanaNews-Konsumenlistrik | Musim panas dan kekeringan ekstrem membebani pasokan energi wilayah utara negara Vietnam saat ini. Vietnam kini mengalami krisis listrik.
Pemadaman bergilir dan pemadaman listrik mendadak pun dilakukan. Hal ini menyebabkan kerugian "tak terhitung" di antara perusahaan lokal dan investor asing.
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
"Kami mengalami pemadaman listrik selama 26 jam," kata Direktur Perusahaan Saham Gabungan Impor-Ekspor KingBill Vietnam yang memproduksi komponen aluminium di Bac Ninh, provinsi yang bertetangga dengan Hanoi, Vu Chi Hieu, mengutip AFP, Jumat (16/6/2023) melansir CNBC Indonesia.
"Harganya puluhan ribu dolar pada hari itu. Sama sekali tidak menyenangkan," tegasnya.
Vietnam adalah bagian penting dari rantai pasokan untuk beberapa perusahaan paling penting di dunia. Wilayah utara, merupakan pemasok Samsung dan Apple Foxconn.
Baca Juga:
Terjangan Topan Super Yagi di Vietnam, 6 Orang Tewas akibat Tanah Longsor
Sejumlah besar pabrik sangat terpengaruh oleh pemadaman listrik yang berkepanjangan. Beberapa hanya diberi sedikit pemberitahuan atau tidak diberi peringatan sama sekali.
Asosiasi industri logistik dan perkapalan Vietnam, di kota pelabuhan Hai Phong, yang mengandalkan jaringan digital untuk mengoordinasikan peralatan dan membutuhkan daya untuk mengoperasikan pemuatan dan menjaga agar truk tetap dingin. Namun padamnya listrik membuat mereka mengajukan keluhan ke perusahaan listrik negara EVN.
"Untuk setiap pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari enam jam, perusahaan mungkin harus memberi kompensasi kepada kapal yang menunggu, yang membayar biaya dok hingga US$50.000 dan juga menghadapi denda sendiri atas keterlambatan pengiriman barang," kata asosiasi tersebut dalam pernyataan publik.
Bukan hanya perusahaan lokal yang "teriak", investor asing juga komplain dengan ini. Kamar dagang Jepang, Korea, dan Eropa bahkan mengajukan petisi kepada pemerintah agar menemukan solusi cepat atas krisis tersebut.
Susumu Yoshida dari Kamar Dagang dan Industri Jepang mengatakan bahwa kerusakan langsung dari satu pemadaman listrik yang memengaruhi lima produsen di kawasan industri mencapai lebih dari US$ 190.000. Jumlahnya, ujarnya, tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Korea Selatan (Korsel), investor asing utama Vietnam, juga menegaskan hal sama. pemadaman listrik dua atau tiga kali seminggu telah berdampak buruk pada kegiatan produksi.
"Masalah pemadaman listrik akan menjadi sangat serius tidak hanya bagi perusahaan yang telah berinvestasi di Vietnam, tetapi juga bagi kami yang mencoba mengundang investor untuk datang ke Vietnam," kata ketua Kamar Bisnis Korea di Vietnam, Hong Sun.
Perlu diketahui, Vietnam mengalami serangkaian gelombang panas sejak awal Mei. Saat ini, sungai dan waduk di pembangkit listrik tenaga air mengering.
Vietnam bergantung pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk hampir setengah dari kebutuhan energinya. Tetapi 11 pembangkit listrik besar di wilayah utara dan tengah mengalami gangguan yang parah dalam beberapa minggu terakhir.
Dua dari tiga unit di salah satu yang terbesar, Thac Ba, telah berhenti berfungsi. Padahal peningkatan permintaan jaringan sebesar 20%.
"Kekurangan listrik telah dan akan meningkat di utara hingga awal Juli," kata pejabat Wakil Direktur Pusat Pengiriman Beban Nasional Nguyen Quoc Trung.
Sementara itu, analis melihat fakta ini sangat memperihatinkan. Ibu kota diketahui juga makin gelap dengen pemandangan banyaknya lampu jalan dimatikan.
"Kami telah melihat masalah ini diangkat baik oleh klien yang beroperasi di Vietnam maupun klien yang ingin berinvestasi, terutama investasi di sektor listrik," kata partner di firma hukum DFDL di Kota Ho Chi Minh yang berspesialisasi dalam energi, Kevin Hawkins.
"Ini memprihatinkan dan (mereka) mempertanyakan apakah ini masalah jangka pendek atau masalah yang berkelanjutan," tambahnya.
Dalam pernyataan resmi pemerintah, permintaan listrik di Vietnam yang berkembang pesat rata-rata meningkat lebih dari delapan persen per tahun. Pemerintah sempat berujar, oleh karena itu penghematan daya adalah solusi penting dan mendesak untuk menjaga keamanan energi dan pembangunan berkelanjutan.
[Redaktur: Alpredo]