Konsumenlistrik.com | Produsen mobil di China mungkin harus menangguhkan produksi pada Mei jika pemasok di Shanghai dan sekitarnya tidak dapat melanjutkan pekerjaan, kata Kepala Eksekutif produsen mobil listrik Xpeng, He Xiaopeng.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, lockdown yang semakin besar untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di China "menyumbat" jalan raya dan pelabuhan serta menutup banyak pabrik.
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
Beberapa pihak berwenang China sedang mencoba untuk menyelesaikan situasi tersebut, kata He pada feed Wechat pribadinya yang dilihat oleh Reuters, seraya menambahkan bahwa dia berharap lebih banyak departemen pemerintah dapat memberikan dukungan.
Komentarnya digaungkan oleh CEO Grup Bisnis Konsumen Huawei Richard Yu, yang juga memperingatkan biaya ekonomi yang besar jika pabrik di Shanghai tidak dapat melanjutkan produksi.
Yu mengatakan semua perusahaan teknologi dan industri harus menghentikan produksi pada Mei jika pemasok mereka berada di Shanghai, menurut laporan resmi Securities Times, Jumat.
Baca Juga:
Terparkir Bertahun-tahun, KPK Klaim Temukan Mobil Harun Masiku
Penjualan di pasar mobil terbesar di dunia itu anjlok pada bulan Maret karena pembatasan COVID-19.
Tesla Inc termasuk di antara pembuat mobil yang merasakan sakitnya pembatasan produksi.
Produsen mobil Amerika Serikat itu telah menangguhkan produksi di pabrik Shanghai sejak 28 Maret, yang menyebabkan hilangnya output lebih dari 40.000 unit, menurut perhitungan Reuters.